Bengkulu, Repoeblik – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bengkulu, Reyendra Firasad, mengungkapkan bahwa kebutuhan dana hibah untuk pelaksanaan pemilihan wali kota Bengkulu pada tahun 2024 mencapai Rp29 miliar. Hal ini ia sampaikan dalam pertemuan di Kantor KPU Bengkulu, Provinsi Bengkulu, pada hari Selasa.
Meskipun angka usulan sebesar Rp29 miliar tersebut telah disusun dengan cermat, Pemerintah Kota Bengkulu baru-baru ini menawarkan dana hibah sebesar Rp25 miliar untuk pelaksanaan Pilwakot 2024. Reyendra Firasad menjelaskan dilangsir antara news, “Kalau kita melihat dari acuan awal yaitu Rp40 miliar, kemudian diminta untuk merasionalisasi, kita kurangi secara drastis berjumlah Rp30 miliar dan terakhir kita sampaikan di angka final yaitu Rp29 miliar.”
Rasionalisasi anggaran tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa dana yang diajukan sesuai dengan kebutuhan sebenarnya dalam penyelenggaraan pemilihan wali kota yang akan datang. Reyendra Firasad menjelaskan bahwa anggaran yang diajukan ini mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang merupakan salah satu yang terbanyak di Provinsi Bengkulu jika dibandingkan dengan daerah lain di sana.
Reyendra Firasad juga menegaskan pentingnya dana hibah yang memadai untuk memastikan pelaksanaan pemilihan wali kota yang adil, transparan, dan berkualitas. Dia menyatakan, “Kami sangat berharap agar pemerintah setempat dapat mempertimbangkan kebutuhan yang kami sampaikan agar proses pemilihan wali kota Bengkulu pada 2024 dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar demokrasi yang berlaku.”
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bengkulu, Reyendra Firasad, memastikan bahwa dana sebesar Rp29 miliar yang diajukan oleh KPU Bengkulu untuk pelaksanaan pemilihan wali kota Bengkulu pada tahun 2024 sesuai dengan kebutuhan yang ada. Ia berharap agar pemerintah kota dapat memenuhi permintaan tersebut guna mendukung proses demokratisasi yang lancar.