Selain konseling, terapi juga memainkan peran penting dalam proses pemulihan. Berbagai bentuk terapi seperti terapi kognitif dan perilaku (CBT) telah terbukti efektif dalam mengubah pola pikir dan perilaku yang terkait dengan kecanduan judi. Terapi ini membantu individu mengenali dan mengubah pikiran negatif serta mengembangkan mekanisme koping yang lebih sehat. Terapi kelompok juga dapat menjadi sarana yang efektif, di mana individu dapat berbagi pengalaman dan mendukung satu sama lain dalam perjalanan pemulihan mereka.
Kelompok dukungan, seperti Gamblers Anonymous, menyediakan lingkungan yang aman dan suportif bagi individu yang berjuang melawan kecanduan judi online. Dalam kelompok ini, anggota dapat berbagi cerita, memberikan dukungan, dan belajar dari pengalaman satu sama lain. Dukungan komunitas ini sangat penting karena memberikan rasa kebersamaan dan mengurangi perasaan isolasi yang sering dialami oleh mereka yang kecanduan judi.
Berbagai organisasi dan lembaga juga menawarkan program dan layanan untuk membantu mereka yang kecanduan judi online. Badan-badan seperti Yayasan Sosial, Lembaga Kesehatan Mental, dan Pusat Rehabilitasi menyediakan berbagai bentuk bantuan, mulai dari konseling hingga program pemulihan intensif. Pemerintah juga memiliki peran penting dalam menyediakan sumber daya dan dukungan untuk memerangi tindak pidana yang terkait dengan judi online, serta memastikan bahwa para penderita mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan untuk pemulihan.
Judi online, meskipun menawarkan hiburan dan potensi keuntungan finansial, dapat membawa berbagai efek negatif bagi individu dan masyarakat. Salah satu dampak paling signifikan adalah kecanduan yang dapat menghancurkan kehidupan pribadi dan profesional seseorang. Efek samping dari kecanduan judi online termasuk kerugian finansial yang besar, kerusakan hubungan interpersonal, dan peningkatan risiko tindak pidana terkait dengan kebutuhan untuk mendanai kebiasaan berjudi.















