Kejadian banjir yang melanda Kabupaten Musi Rawas terus meluas. Awalnya, diinformasikan bahwa banjir telah melanda Desa Taba Remanik di Kecamatan Selangit. Namun, informasi terbaru mengindikasikan bahwa Banjir di Musi Rawas juga telah merambah hingga ke Desa Muara Nilau, yang terletak di Kecamatan Selangit.
Kondisi Banjir di Musi Rawas ini memprihatinkan, dengan sejumlah wilayah terdampak yang semakin bertambah. Para warga di Desa Taba Remanik dan Desa Muara Nilau mengalami kesulitan akibat tingginya air yang merendam pemukiman dan lahan pertanian.
Dalam keterangan yang diperoleh, banjir disebabkan oleh tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir. Sungai-sungai di sekitar wilayah Kabupaten Musi Rawas meluap, mengakibatkan genangan air yang merambah ke pemukiman penduduk.
Bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Musi Rawas. Puluhan rumah di Desa Muara Nilau dilaporkan terendam akibat luapan Sungai Nilau. Namun, hingga siang hari, banjir sudah mulai surut, memberikan sedikit lega bagi warga yang terdampak.
Awalnya, banjir melanda Desa Taba Remanik di Kecamatan Selangit, dan informasi terbaru menunjukkan bahwa banjir juga merambah hingga Desa Muara Nilau, serta Desa Lubuk Ngin di Kecamatan Selangit. Bahkan, banjir baru terjadi di Desa Lubuk Ngin sekitar pukul 12.00 WIB, menambah kompleksitas penanganan bencana banjir di wilayah ini.
Banjir bandang tiba begitu cepat, mempertegas betapa dahsyatnya alam. Sungai Lakitan menjadi sumber bencana ini yang menimpa warga di Kampung 5 Desa Lubuk Ngin. Epran, seorang warga setempat, berbagi pengalaman seperti yang dilangsir LINGGAUPOS.CO.ID.
“Baru siang inilah banjir. Yang meluas Sungai Lakitan,” jelas Epran, masih tercengang oleh kecepatan banjir yang datang.
Ia memperkirakan bahwa banjir ini merupakan banjir bandang yang diawali dari daerah hulu Sungai Lakitan. “Sepertinya banjir ini datang atau banjir bandang yang diawali dari daerah hulu,” ungkapnya.
Epran menjelaskan bahwa awalnya banjir hanya sebatas mata kaki, namun dalam sekejap banjir terus naik dan mencapai sebatas lutut. Hal ini membuat warga setempat harus sigap dalam memindahkan barang-barang dan mengamankan keluarganya.
“Baru siang inilah. Ini kami sedang memindahkan barang-barang,” kata Epran sambil menjelaskan, awalnya banjir sebatas mata kaki, namun terus naik hingga sebatas lutut.
Banjir yang melanda Kabupaten Musi Rawas tak hanya berhenti di Desa Taba Remanik, Desa Muara Nilau, dan Desa Lubuk Ngin. Informasi terbaru mencatat bahwa banjir juga melanda Desa Sukaraya Baru dan Desa Pasenen di Kecamatan STL Ulu Terawas.
Situasi semakin rumit dengan akses jalan ke dua desa tersebut yang ikut terendam banjir. “Kami hari ini ada rapat dengan kades-kades di Kecamatan. Namun dua kades tersebut tidak hadir. Ternyata ada banjir, dan akses jalan ke desa mereka terendam,” jelas Sekcam STL Ulu Terawas, Rusdi.
Belum dapat dipastikan berapa rumah yang terimbas banjir karena tim penanggulangan masih melakukan pendataan dan pengecekan ke lapangan. “Kami hari ini akan mengecek ke lapangan, untuk memastikan kondisinya,” tambah Sekcam.
Banjir di Musi Rawas kembali menghantam Kabupaten Musi Rawas, menciptakan kecemasan dan kerugian bagi masyarakat setempat. Pada Rabu, 20 September 2023, sekitar pukul 06.00 WIB, Desa Taba Remanik di Kecamatan Selangit, Kabupaten Musi Rawas, dilanda banjir.
Sejumlah wilayah di sekitar sungai mengalami peningkatan volume air yang signifikan, yang akhirnya meluap ke pemukiman penduduk dan lahan pertanian. Warga Desa Taba Remanik, yang menjadi salah satu titik terdampak, harus menghadapi kesulitan besar akibat banjir ini.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Banjir di Musi Rawas ini disebabkan oleh curah hujan tinggi dan luapan sungai-sungai di sekitar wilayah tersebut. Air yang terus naik dengan cepat membuat warga harus segera melakukan evakuasi dan memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.