Bengkulu – Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin mengubah wajah dunia kerja di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Laporan World Economic Forum 2025 menyebutkan bahwa sekitar 40% keterampilan pekerja akan mengalami pergeseran akibat otomatisasi dan penerapan AI di berbagai sektor. (Dilansir dari weforum.org)
AI membawa banyak manfaat, terutama dalam meningkatkan efisiensi. Misalnya, di sektor perbankan, AI digunakan untuk analisis data besar sehingga proses persetujuan kredit lebih cepat dan akurat. Di bidang kesehatan, teknologi AI membantu dokter dalam membaca hasil radiologi dan mendeteksi penyakit sejak dini. Sementara di industri manufaktur, robot pintar menggantikan pekerjaan repetitif sehingga produksi lebih konsisten dan minim kesalahan.
Namun, dampak negatif tidak bisa diabaikan. Banyak pekerjaan manual berulang yang berpotensi hilang, seperti operator mesin atau kasir. Inilah yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan pekerja dengan keterampilan rendah. Akan tetapi, peluang kerja baru juga muncul di bidang teknologi, analisis data, hingga keamanan siber.















