Studi: Suhu Panas Ekstrem Bisa Meningkatkan Krisis Pangan

Studi: Suhu Panas Ekstrem Bisa Meningkatkan Krisis Pangan – foto dok rejogja

Kini Suhu yang makin panas, apalagi mencapai panas ekstrem, bisa meningkatkan krisis pangan dalam hitungan hari. Rumah tangga akan kesulitan mempertahankan persediaan pangan dalam hitungan hari, bukan bulan.
Studi ini dirilis peneliti Oxford, Carolin Kroeger seperti dilansir dari laman Oxford pada 21 Agustus 2023 lalu. Dalam studinya yang sudah dipublikasi di jurnal Nature Human Behaviour di tanggal yang sama, Kroeger menganalisa beberapa data yang dikumpulkan selama beberapa tahun.

Metode Studi
Mempelajari suhu panas ekstrem melibatkan analisis dan pemahaman tentang kondisi cuaca dan perubahan iklim yang dapat menyebabkan suhu yang sangat tinggi. Berikut adalah beberapa metode studi yang umum digunakan dalam memahami suhu panas ekstrem.

1. Pemantauan Cuaca dan Data Iklim:
Mengumpulkan data cuaca historis dan iklim jangka panjang untuk menganalisis tren perubahan suhu ekstrem. Data ini meliputi suhu maksimum harian, suhu minimum harian, panjang gelombang panas, dan informasi lain yang relevan.

2. Model Iklim:
Menggunakan model iklim komputer untuk memprediksi perilaku sistem iklim di masa depan. Dengan memasukkan berbagai variabel, seperti kadar gas rumah kaca, pola aliran udara, dan lainnya, model-model ini dapat membantu memahami bagaimana suhu panas ekstrem dapat berkembang seiring waktu.

Baca Juga:  Holding Perkebunan Nusantara (PTPN) Raih Transformasi Bisnis

3. Analisis Statistik:
Melakukan analisis statistik terhadap data cuaca dan iklim untuk mengidentifikasi tren dan perubahan dalam suhu panas ekstrem. Ini melibatkan metode seperti analisis regresi, uji hipotesis, dan sejenisnya.

4. Penelitian Lapangan:
Melakukan penelitian lapangan untuk mengamati kondisi fisik dan lingkungan yang terkait dengan suhu panas ekstrem. Ini bisa melibatkan pengukuran langsung suhu udara, suhu permukaan tanah, dan variabel lainnya.

5. Pemodelan Numerik:
Menggunakan model numerik untuk memprediksi suhu panas ekstrem berdasarkan faktor-faktor seperti radiasi matahari, kondisi lahan, vegetasi, dan pola aliran udara. Model ini dapat membantu memahami distribusi suhu ekstrem di berbagai wilayah.

6. Analisis Pola Cuaca:
Mengidentifikasi pola cuaca yang dapat menyebabkan suhu panas ekstrem, seperti periode blok udara panas yang dapat menyebabkan gelombang panas.

7. Pengukuran Lanjutan:
Melakukan pengukuran lanjutan, seperti pengamatan suhu permukaan laut dan variasi lautan, untuk memahami dampak perubahan iklim global terhadap suhu panas ekstrem.

8. Studi Dampak:
Menganalisis dampak suhu panas ekstrem terhadap lingkungan, kesehatan manusia, pertanian, dan infrastruktur. Ini dapat melibatkan pengumpulan data tentang lonjakan kematian akibat panas, kerusakan tanaman, dan lain-lain.

9. Kajian Literatur:
Melakukan tinjauan literatur ilmiah yang ada untuk memahami temuan dan penelitian sebelumnya tentang suhu panas ekstrem.

Baca Juga:  Kurang Bersyukur, Inilah Manfaat Bersyukur Bagi Kesehatan

Metode-metode ini sering kali digunakan bersama-sama untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang suhu panas ekstrem dan dampaknya.

Suhu panas ekstrem dapat memiliki dampak signifikan terhadap berbagai jenis mata pencaharian dan ekonomi masyarakat. Beberapa dampak tersebut.

1. Pertanian:
Suhu panas yang tinggi dapat menyebabkan stress panas pada tanaman dan hewan ternak. Tanaman dapat mengalami kekeringan dan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan air. Musim panas yang lebih panjang dan suhu yang lebih tinggi juga dapat mempengaruhi pola tanam dan panen, mengubah produktivitas pertanian.

2. Perikanan:
Peningkatan suhu permukaan air laut dapat mempengaruhi ekosistem laut dan berdampak pada tangkapan ikan. Spesies ikan tertentu dapat bermigrasi mencari air yang lebih dingin, mengubah pola tangkapan ikan dan mata pencaharian nelayan.

3. Konstruksi dan Pekerjaan Luar Ruangan:
Pekerjaan di luar ruangan dapat menjadi lebih berisiko saat suhu panas ekstrem. Paparan terus-menerus terhadap panas dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada pekerja, seperti heatstroke atau dehidrasi.

4. Pariwisata:
Industri pariwisata dapat terpengaruh ketika suhu panas ekstrem mengganggu kenyamanan wisatawan. Destinasi yang terkenal dengan suhu moderat dapat mengalami penurunan kunjungan, sementara destinasi dengan iklim yang lebih sejuk dapat lebih diminati.

Baca Juga:  Sri Mulyani Ungkap Faktor Kenaikan Harga Beras

5. Energi dan Listrik:
Konsumsi listrik cenderung meningkat selama suhu panas ekstrem, terutama karena penggunaan pendingin udara dan peralatan pendingin. Ini dapat mempengaruhi pasokan listrik dan sistem energi.

6. Transportasi:
Suhu panas dapat mempengaruhi infrastruktur transportasi seperti jalan raya dan jalur kereta api. Jalan bisa menjadi lebih licin, dan perkeretaapian bisa mengalami gangguan operasional.

7. Pekerjaan Di Lingkungan Terbuka:
Pekerjaan di lingkungan terbuka seperti konstruksi, pertambangan, atau pertanian dapat menjadi lebih sulit dan berisiko saat suhu panas meningkat. Pekerjaan yang melibatkan paparan langsung terhadap matahari dapat mengakibatkan heatstroke dan kondisi kesehatan lainnya.

8. Industri Manufaktur:
Industri yang menghasilkan panas tambahan seperti pabrik besi atau pabrik kimia dapat terpengaruh oleh suhu panas yang ekstrem, baik dalam hal efisiensi produksi maupun kesejahteraan pekerja.

Penting untuk dicatat bahwa dampak-dampak ini dapat bervariasi tergantung pada wilayah geografis, sektor ekonomi, dan tingkat adaptasi masyarakat terhadap suhu panas ekstrem. Upaya mitigasi, seperti pengembangan teknologi yang lebih tahan panas dan kebijakan adaptasi, dapat membantu mengurangi dampak negatif pada mata pencaharian.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan