TAMAN REMAJA Tak Pernah Tua. TAHUN 90-an, sekitar setahun sebelum milenium baru, saya pertama kali menginjakkan kaki di Taman Remaja, Kota Bengkulu. Saat itu, patung gajah yang tampak nyata dan hawa sejuk di bawah pohon-pohon besar menjadi pemandangan yang memukau. Taman Remaja, pada era tersebut, merupakan salah satu destinasi liburan populer untuk keluarga, menawarkan berbagai atraksi satwa yang menarik.
Dengan biaya yang sangat terjangkau pada masa itu, pengunjung bisa menikmati berbagai macam satwa dan bersantai di area yang rindang. Taman Remaja menjadi pilihan utama untuk berlibur, terutama saat akhir pekan atau hari libur nasional. Banyak wisatawan dari luar kota yang mengunjungi tempat ini, menikmati suasana dan suara satwa yang menghibur.
Namun, beberapa tahun lalu, berita buruk menghampiri Taman Remaja. Kebun binatang yang dahulu dihargai kini dinyatakan sebagai salah satu kebun binatang terburuk di dunia, dan akhirnya ditutup. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung harus merelokasi satwa-satwa dilindungi dari Taman Remaja ke Taman Buru Semidang Bukit Kabu di Kabupaten Seluma. Penutupan ini meninggalkan Taman Remaja dalam keadaan sepi dan terbengkalai, mengurangi pendapatan para pedagang kaki lima yang sebelumnya mengais rezeki di kawasan tersebut.
Kondisi Taman Remaja yang terletak di jantung Kota Bengkulu menjadi sangat memperihatinkan. Taman legendaris ini yang dulunya merupakan tempat wisata alam kini beralih fungsi menjadi area untuk pedagang kaki lima. Penurunan fungsi ini mengubah wajah Taman Remaja, menjadikannya lebih mirip pasar kaki lima daripada destinasi wisata.
Kabar baik sempat datang ketika ada rumor mengenai minat investasi dari perusahaan nasional untuk revitalisasi Taman Remaja. Harapan muncul bahwa Taman Remaja akan kembali menjadi tempat liburan yang menyenangkan dengan rencana pembangunan mini zoo, mini museum, camping ground, playground, serta hotel ramah lingkungan (Model Cubby House) dan spot-spot instagramable. Namun, berita tersebut menghilang tanpa jejak, meninggalkan harapan yang masih menggantung.
Kini, Taman Remaja beralih menjadi salah satu tujuan wisata kuliner di Kota Bengkulu. Berbagai pedagang kaki lima menjual beragam kuliner, dari pempek panggang hingga es tebu. Meskipun investor yang diharapkan tidak kunjung datang, Taman Remaja tetap mempertahankan pesonanya, meski dalam bentuk yang berbeda.
Perjalanan panjang Taman Remaja selama puluhan tahun menunjukkan bahwa meskipun berubah, Taman Remaja tetaplah bagian dari kenangan masyarakat Bengkulu. Dari tempat wisata legendaris hingga destinasi kuliner, Taman Remaja terus menjadi bagian dari kehidupan kota ini. Taman Remaja Tak Pernah Tua.
Feature Oleh Oktaliansyah, Penulis adalah anggota Persatuan Wartawan Indonesia dan juga Pemimpin Redaksi Berpendapat.com