Pencapaian penting dalam proyek pembangunan Jalan Tol Lubuk Alung semakin terlihat dengan jelas. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dalam keterangan tertulis pada Selasa (17/10/2023), menyatakan bahwa penetapan lokasi satu dan dua proyek ini telah berhasil diselesaikan tanpa kendala yang berarti. Tinggal satu tahap lagi yang harus diselesaikan, yaitu exit di daerah Lubuk Alung.
Pernyataan ini merupakan kelanjutan dari kunjungan Menteri PUPR pada akhir September lalu, di mana ia menyampaikan komitmen pemerintah untuk mempercepat penyelesaian proyek Jalan Tol Lubuk Alung. Dengan penetapan lokasi yang telah diselesaikan, proyek ini semakin mendekati tahap penyelesaian yang diharapkan.
Dalam proyek pembangunan Jalan Tol Lubuk Alung ini, beberapa pekerjaan struktur penting telah berhasil diselesaikan. Ini termasuk pembangunan 5 jembatan under bridge, 2 jembatan di atas sungai dan irigasi, 12 perlintasan box traffic, serta 2 perlintasan box pedestrian. Total panjang mainroad jalan tol ini mencapai 36,6 km, menunjukkan upaya serius dalam pengembangan infrastruktur jalan tol di wilayah ini.
Pekerjaan konstruksi jalan tol terus dilanjutkan dengan berbagai strategi, termasuk penggunaan metode kerja yang efektif dan efisien. Selain itu, digitalisasi konstruksi juga menjadi salah satu faktor yang berkontribusi dalam mempercepat proyek ini. Semua upaya ini diarahkan untuk memastikan bahwa Jalan Tol Lubuk Alung dapat segera digunakan oleh masyarakat, memberikan manfaat dalam hal mobilitas dan konektivitas di wilayah tersebut.
Proyek pembangunan Jalan Tol Lubuk Alung bukan hanya menonjolkan progres fisik yang cepat, tetapi juga kehadiran beragam inovasi digital yang mengoptimalkan proses konstruksi. Dalam upaya memajukan pembangunan infrastruktur jalan tol, pemerintah dan para kontraktor terlibat dalam penggunaan teknologi tinggi seperti Building Information Modelling (BIM), Light Detection and Ranging (LIDAR), serta teknologi mutakhir Kolom Grout Modular (KGM) dalam perbaikan tanah.















