Pertunjukkan Jambu

Pertunjukkan Jambu
Table of contents: [Hide] [Show]

    Penulis : Affif Dwi As’ari

    Lakon politik besar yang telah berlangsung selama berabad-abad. Politik, panggung dimana janji-janji bermekaran seperti bunga liar di musim semi. Tapi, apakah kita benar-benar memahami peran apa yang mereka mainkan?

    Ketika para politisi menggulirkan karpet merah kampanye mereka, janji-janji palsu begitu memikat, tak terelakkan seperti pesona sirene yang memanggil para pelaut ke lepas pantai berbahaya. Mereka berdiri di depan kita dengan wajah yang tersenyum dan hati yang tulus, mengumbar janji demi janji dalam upaya untuk mendapatkan suara dan dukungan kita.

    Mereka berbicara tentang perubahan dan perbaikan, seperti para penyihir dalam dongeng yang siap mengubah jerami menjadi emas. Mereka berjanji akan memperbaiki pendidikan, mengatasi pengangguran, mengurangi kemiskinan, dan bahkan menyembuhkan semua penyakit sosial yang menghantui kita. Mereka mengatakan semua yang kita ingin dengar, dan kita, seolah-olah terpesona oleh kata-kata manis mereka, memberikan suara kita dengan keyakinan bahwa perubahan benar-benar akan datang.

    Baca Juga:  Habib Rizieq Ajak Umat Islam Bersatu Pasca Pilpres dan Pilkada 2024

    Tapi sayangnya, inilah yang disebut sebagai lakon politik. Segera setelah tirai turun, kita menyadari bahwa semua itu hanyalah pementasan, dan janji-janji itu adalah hal semu. Mereka menggantikan jubahnya dengan kostum kekuasaan dan melupakan janji-janji mereka seperti mimpi buruk di pagi hari.

    Kita telah melihat banyak politikus yang berbicara tentang transparansi dan integritas, hanya untuk kemudian terperangkap dalam korupsi dan skandal. Kita telah melihat mereka berjanji untuk menjaga kepentingan rakyat, hanya untuk kemudian terlihat lebih peduli dengan kepentingan diri sendiri dan kelompok kekuasaan mereka.

    Kita telah menjadi penonton yang terjebak dalam lakon politik ini, menyaksikan permainan yang tak kunjung berakhir, di mana janji-janji palsu adalah naskah utamanya. Dan kita, sebagai pemilih cerdas, harus memahami bahwa kita memiliki peran penting dalam permainan ini. Kita tidak boleh hanya terbuai oleh kata-kata manis dan janji-janji kosong.

    Baca Juga:  Ketua Umum PPP: Megawati Terbuka Untuk Semua Partai!

    Kita harus meminta pertanggungjawaban. Kita harus mengingatkan para politisi bahwa janji-janji mereka adalah kontrak moral dengan rakyat, dan mereka harus memenuhinya. Kita harus memilih dengan bijak, mendukung pemimpin yang benar-benar memegang teguh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mereka katakan mereka yakini.

     

    Tinggalkan Komentar

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Iklan