Bengkulu – Perguruan Pencak Silat Satria Sejati Provinsi Bengkulu menggelar peringatan hari jadi ke-18 dengan semangat membangun karakter jiwa dan raga. Dalam sambutannya, Ketua Umum Satria Sejati Provinsi Bengkulu, Alamsyah menegaskan bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga atau seni bela diri semata.
“Pencak silat memiliki empat aspek penting, yaitu seni dan budaya, bela diri, olahraga, serta mental spiritual. Di momentum ulang tahun ke-18 ini, kami menekankan aspek keempat, yaitu olah jiwa,” ujar Alamsyah, Sabtu (10/5/25).
Ia menjelaskan bahwa olah jiwa merupakan bagian penting dalam keselarasan hidup manusia, karena tidak cukup hanya dengan melatih fisik.
“Selama ini kita mengenal istilah olahraga, tapi lupa bahwa jiwa juga perlu dilatih. Motto kami ‘Ada Kami Beda’ menggambarkan komitmen membentuk insan yang berjiwa satria sejati, berakhlak, beradab, dan berilmu,” tambahnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Umum Satria Sejati Provinsi Bengkulu, Arman Suri, menyampaikan bahwa meskipun perguruan ini baru berdiri di Bengkulu selama tiga tahun, namun pusatnya di Lampung telah berdiri sejak 18 tahun lalu.