Ngeri! Tabrakan Kapal di Perairan Bangka Belitung

Tabrakan 2 Kapal di Perairan Bangka Belitung – foto dok lintasbabel

Nelayan cumi sungailiat lompat ke laut setelah perahunya ditabrak tongkang dari Pangkalbalam Perairan Pantai Pesona. Diketahui nelayan itu bernama Hasan. Jasad korban ditemukan tewas setelah melakukan pencarian selama 3 hari.

Tabrakan kapal dapat memiliki konsekuensi serius, termasuk kerusakan fisik pada kapal, cedera awak kapal, kerusakan lingkungan, dan bahkan kehilangan nyawa. Penyebab tabrakan kapal dapat bervariasi, termasuk kesalahan manusia, faktor cuaca, navigasi yang salah, masalah teknis, atau kombinasi dari beberapa faktor tersebut.

Untuk mencegah tabrakan kapal, terdapat aturan dan regulasi keselamatan laut yang ketat yang harus dipatuhi oleh kapal-kapal yang beroperasi di perairan tertentu. Ini termasuk mengikuti standar navigasi, mematuhi hak lintas kapal, dan berlaku dengan bijaksana dalam situasi lalu lintas laut yang padat.

 

Hasan ditemukan tidak jauh dari tempat dilaporkan hilang di Pantai Pesona, Kabupaten Bangka pukul 14:30 WIB. Hasan ditemukan tak jauh dari titik dilaporkan hilang di perairan Jaraknya lima mil atau tepat di titik koordinat 1° 48.405’S 106° 12.248’E. Kondisinya mengapung.

Baca Juga:  Sayuri's Brothers Harus Berpisah Jelang Lawan Brunei

 

Setelah ditemukan Jenazah korban langsung dilakukan evakuasi ke pelabuhan Jelintik sebelum akhirnya di bawa ke RSUD Sungailiat. Akibat insiden itu seluruh crew kapal pergi menyelamatkan diri. Namun sayang, Hasan tidak bisa selamat
Akibat insiden itu, mereka pun meloncat meninggalkan kapal untuk menyelamatkan diri. Namun nahas, Hasan tidak bisa diselamatkan karena gelombang besar dan tinggi.

Setelah dibawa ke rumah sakit, kabarnya Jenazah korban akan segera diserahkan ke pihak keluarga dengan begini operasi SAR resmi ditutup.

Badan SAR Nasional (Basarnas) adalah lembaga pemerintah di Indonesia yang bertanggung jawab atas koordinasi dan pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan (search and rescue) dalam situasi darurat di darat, laut, dan udara. Tugas utama Basarnas adalah menyelamatkan nyawa manusia, memberikan pertolongan kepada mereka yang berada dalam situasi darurat, serta melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban bencana atau kecelakaan di berbagai wilayah di Indonesia.
Tragedi kecelakaan kapal cumi dari Sungailiat dengan lawan Kapal Tongkang dari Pantai Pesona, membuat satu dari 2 nelayan hanyut hilang tergulung ombak.

Baca Juga:  Argentina U20 Lolos 16 Besar Piala Dunia U20

 

Kronologi kejadian pada awalnya saat kapal cumi bertolak dari perairan pantai pesona ketika tengah malam untuk mencari cumi-cumi. Tiba-tiba kapal nelayan tertabrak oleh kapal tongkang yang dari Pangkalbalam dan mengalami kerusakan parah sampai tenggelam.

Setelah terjadi kecelakaan keduanya pun langsung melomcat meninggalkan kapal untuk menyelamat diri. Namun sayang Hadan tidak selamat karena gelombang yang besar tinggi.

Korban yang selamat langsung dibawa ke pos sandar Polairud Bangka lalu melaporkan kejadian itu ke Basarnas Bangka Belitung. Polairud adalah kependekan dari “Polisi Air dan Udara” yang merujuk pada bagian dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang memiliki tanggung jawab khusus dalam penegakan hukum di perairan dan udara. Unit Polairud berfokus pada pengawasan, penindakan, dan penegakan hukum di wilayah perairan, dan jika dilengkapi, juga di wilayah udara.

Baca Juga:  Gaya Hidup Orang Jepang

 

Di berbagai negara, termasuk Indonesia, ada peraturan dan hukum yang mengatur keselamatan laut dan penanganan kecelakaan laut. Organisasi Maritim Internasional (IMO) juga memiliki regulasi internasional untuk keselamatan dan pencegahan polusi laut yang ditujukan untuk mencegah kecelakaan laut dan melindungi lingkungan maritim.

Jika terjadi tabrakan kapal, investigasi akan dilakukan untuk menentukan penyebabnya dan memastikan tanggung jawab yang tepat. Ini mungkin melibatkan otoritas maritim, penyelidik independen, dan mungkin juga pengadilan jika terdapat pelanggaran hukum atau kelalaian yang terlibat.

Penting untuk diingat bahwa keselamatan pelayaran adalah prioritas utama, dan semua kapal dan awak kapal harus mematuhi aturan keselamatan laut yang berlaku guna mencegah tabrakan dan insiden serupa yang dapat membahayakan nyawa dan lingkungan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan