Miisteri Batu-Batu yang Bisa Bergerak Sendiri di Death Valley Terpecahkan
Di dasar danau kering Racetrack Playa, California, Amerika Serikat, terdapat fenomena aneh yang menyulitkan penjelasan ilmiah. Batu-batu di daerah tersebut mampu berpindah tempat dan berjalan sendiri dalam jarak yang cukup jauh. Selama bertahun-tahun, kehadiran misterius ini membingungkan para peneliti, menciptakan teori fantastis tentang kemungkinan medan magnet atau bahkan kedatangan alien dari luar angkasa. Namun, pada tahun 2014, teka-teki yang mengelilingi batu-batu bergerak ini akhirnya terpecahkan oleh para ilmuwan.
Artikel berikut akan membahas penemuan menarik ini dan bagaimana para peneliti berhasil mengungkap rahasia di balik pergerakan batu-batu ini yang sudah menjadi misteri selama puluhan tahun. Temukan bagaimana fenomena alam yang luar biasa ini akhirnya didekripsi secara ilmiah dan menjadi salah satu contoh kisah menakjubkan dari keajaiban alam yang masih menyimpan banyak rahasia.
Di dasar danau kering Racetrack Playa, California, Amerika Serikat, terdapat fenomena aneh yang menyulitkan penjelasan ilmiah. Batu-batu di daerah tersebut mampu berpindah tempat dan berjalan sendiri dalam jarak yang cukup jauh. Selama bertahun-tahun, kehadiran misterius ini membingungkan para peneliti, menciptakan teori fantastis tentang kemungkinan medan magnet atau bahkan kedatangan alien dari luar angkasa. Namun, pada tahun 2014, teka-teki yang mengelilingi batu-batu bergerak ini akhirnya terpecahkan oleh para ilmuwan.
Inilah penemuan menarik ini dan bagaimana para peneliti berhasil mengungkap rahasia di balik pergerakan batu-batu ini yang sudah menjadi misteri selama puluhan tahun. Temukan bagaimana fenomena alam yang luar biasa ini akhirnya didekripsi secara ilmiah dan menjadi salah satu contoh kisah menakjubkan dari keajaiban alam yang masih menyimpan banyak rahasia.
Di Taman Nasional Death Valley, California, Amerika Serikat, terdapat fenomena aneh yang sulit dijelaskan, yakni batu-batu yang bisa berpindah tempat dan berjalan sendiri dalam jarak yang cukup jauh di dasar danau kering yang dikenal sebagai Racetrack Playa. Selama bertahun-tahun, pergerakan misterius ini telah membingungkan para ilmuwan. Namun pada tahun 2014, akhirnya misteri tersebut terpecahkan.
Sejumlah teori yang fantastis sempat mencuat, seperti keterlibatan medan magnet atau tanda-tanda kedatangan alien dari luar angkasa. Namun, pada Agustus 2014, sekelompok peneliti yang didukung oleh Scripps Institution of Oceanography, NASA, dan ilmuwan lainnya mengumumkan penemuan penting. Richard D. Norris dan sepupunya, James M. Norris, menyatakan bahwa batu-batu tersebut digerakkan oleh panel es tipis yang meleleh, dan didorong oleh angin sepoi-sepoi, terutama di musim dingin.
Untuk memungkinkan batu-batu bergerak, kondisi langka harus terjadi di musim dingin, seperti adanya lapisan air yang dangkal di dasar danau yang kering dan suhu malam yang cukup dingin untuk membentuk lapisan es tipis. Pada hari-hari cerah, es pecah menjadi panel-panel besar yang mengambang di atas air dan didorong oleh angin sepoi-sepoi, yang mengakibatkan batu-batu tersebut bergerak dan meninggalkan jejak menakjubkan di gurun. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal editor dan peer-review Plos One.
Peneliti juga mendirikan Slithering Stones Research Initiative dan memasang GPS pada 15 batu untuk memantau pergerakan mereka. Hasilnya, pada 4 hingga 20 Desember 2013, batu-batu tersebut terbukti bergerak melintasi Racetrack Playa dengan kecepatan 3-5 meter per menit. Berkat penelitian ini, Richard D. Norris dan James M. Norris menjadi orang pertama yang menyaksikan langsung pergerakan batu-batu misterius ini.
Fenomena alam yang sudah bertahun-tahun menjadi misteri akhirnya dapat dijelaskan dengan ilmiah. Temuan ini menjadi satu lagi contoh betapa mengagumkannya keajaiban alam yang masih menyimpan berbagai rahasia menakjubkan.
