Namun, yang membuat kisah ini semakin menarik adalah identitas orang alim tersebut. Menurut beberapa penafsiran, orang alim yang memberikan jawaban tersebut adalah Nabi Khidir. Nabi Khidir, yang dikenal karena kebijaksanaannya dan hubungannya yang unik dengan Allah, ikut dikumpulkan oleh Raja Zulkarnain bersama para ulama lainnya.
Kehadiran Nabi Khidir dalam ekspedisi ini menambahkan elemen magis dan spiritual ke dalam pencarian Ainul Hayat. Nabi Khidir, yang juga dikenal karena hidup abadi, menjadi salah satu pemimpin pasukan yang akan membantu Raja Zulkarnain dalam pencarian yang luar biasa ini.
Dalam penelusuran yang penuh keajaiban dan misteri, Raja Zulkarnain dan Nabi Khidir bersama-sama memulai perjalanan epik untuk menemukan Ainul Hayat, mata air kehidupan yang bisa memberikan umur panjang hingga hari kiamat. Perjalanan ini terinspirasi oleh petunjuk yang ditemukan dalam buku “Janibal Ma’rifat” karya Dafiq Rohman tahun 2019.
Menurut penelitian Dafiq Rohman, perjalanan ini membawa mereka ke tempat yang sangat jauh dari rumah, hingga mencapai tempat di mana matahari terbit, tepat pada arah kiblat. Perjalanan ini tidak semudah membalik telapak tangan, mereka harus menempuhnya selama 12 tahun yang penuh perjuangan dan ketabahan.
Namun, saat mereka sampai di tempat yang menjadi tujuan mereka, bukan malam yang mereka temui, melainkan gelap yang seperti asap, yang menjadikan suasana semakin misterius. Di sinilah Raja Zulkarnain dan Nabi Khidir memulai pencarian yang sangat dinantikan.















