Media sosial dihebohkan dengan video fenomena meteor terang yang menyulut langit Yogyakarta dan wilayah sekitarnya pada Kamis malam, 14 September 2023. Cahaya spektakuler tersebut juga terlihat di Klaten, Garut, hingga Bandung, mengundang antusiasme dari warga yang beruntung menyaksikannya.
Di langit Klaten, Jawa Tengah, seorang penonton amatir berhasil merekam momen langka ini menggunakan ponselnya. Video singkat berdurasi sekitar 15 detik ini menampilkan sebuah cahaya yang melayang dengan ekor terang dan panjang yang melengkung di langit.
Sementara di Garut, video pendek selama 15 detik juga menunjukkan penampakan benda bercahaya yang banyak dianggap sebagai bola api yang berlalu cepat di langit.
Peneliti senior dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin, mengklarifikasi bahwa benda bercahaya yang melintas di langit Yogyakarta dan wilayah lainnya adalah meteor terang.
Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah sebuah entitas yang berdedikasi pada eksplorasi dan penelitian di bidang sains antariksa di Indonesia. Berfokus pada pemahaman tentang fenomena alam semesta dan berbagai benda angkasa, Pusat Riset Antariksa BRIN telah memainkan peran penting dalam mengembangkan pemahaman kita tentang alam semesta.
Pusat ini memainkan peran sentral dalam mengelola dan memfasilitasi berbagai penelitian ilmiah di sektor antariksa Indonesia. Dalam menghadapi tantangan sains dan teknologi yang semakin kompleks di luar angkasa, BRIN memfasilitasi proyek-proyek penelitian yang memungkinkan Indonesia untuk bersaing secara global di bidang antariksa.
Salah satu pencapaian penting Pusat Riset Antariksa BRIN adalah penelitian terkait meteor dan benda-benda langit lainnya. Hal ini mencakup pemahaman tentang fenomena meteor dan bagaimana hal itu mempengaruhi atmosfer bumi. BRIN juga memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat tentang Fenomena Meteor Terang alam semesta yang luar biasa ini melalui berbagai program dan kegiatan pendidikan.
Pusat Riset Antariksa BRIN terus bekerja keras untuk meretas batas sains antariksa di Indonesia. Dengan mengintegrasikan teknologi mutakhir, kolaborasi internasional, dan penelitian berkelas dunia, BRIN berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam eksplorasi dan penelitian antariksa.
Melalui inisiatif ini, Pusat Riset Antariksa BRIN memberikan peluang bagi para ilmuwan dan peneliti muda Indonesia untuk terlibat dalam penelitian antariksa yang berdampak pada pengetahuan kita tentang alam semesta. Selain itu, BRIN juga berperan dalam mendukung visi Indonesia sebagai negara yang unggul dalam sains dan teknologi, serta memahami dampaknya bagi kehidupan di bumi.
Sebagai pusat penelitian yang berdedikasi untuk melihat lebih dalam ke dalam alam semesta, Pusat Riset Antariksa BRIN adalah aset berharga bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan sains antariksa yang semakin kompleks. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang alam semesta, kita dapat merespon tantangan global dan memanfaatkan peluang-peluang di luar angkasa untuk kebaikan bersama.
“Kejadian di Yogyakarta pada pukul 23:15 dengan objek yang tampak lebih terang lagi, bisa disimpulkan itu adalah meteor terang,” ungkapnya dalam wawancara dengan detikNews pada Jumat (15/9/2023).
Thomas juga mencatat bahwa benda bercahaya tersebut adalah objek yang sama yang terlihat di wilayah lain yang cukup jauh dari Yogyakarta.
“Kemungkinan ada saksi mata di wilayah lain antara Bandung sampai Yogyakarta,” tambahnya.
Berdasarkan sejumlah video yang beredar, cahaya meteor tersebut muncul selama sekitar 15 detik sebelum akhirnya memudar dan hilang.
Mengenai nasib meteor ini, Thomas menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan tentang meteor yang jatuh di darat. Kemungkinan besar, meteor tersebut jatuh di Samudera Hindia.
Untuk memahami Fenomena Meteor Terang, perlu dijelaskan bahwa meteor atau bintang jatuh adalah hasil dari lintasan saat benda antariksa memasuki atmosfer bumi. Hal ini sering disebabkan oleh orbit bumi yang berpotongan dengan orbit benda-benda antariksa seperti komet atau asteroid. Ketika bumi melintasi orbit benda langit, fenomena meteor muncul ketika batuan dari benda tersebut memasuki atmosfer bumi.
Fenomena ini, yang sering kali terjadi sebagai hujan meteor, tidak memiliki dampak negatif pada masyarakat dan tidak mengancam lapisan ozon bumi. Sebagian besar meteor akan terbakar habis oleh atmosfer bumi, menciptakan penampakan indah di langit malam yang dapat dinikmati tanpa kekhawatiran