Sebelum melancarkan serangan, para pelaku terlihat memaksa kedua korban untuk masuk ke dalam mobil yang mereka tumpangi. Ketika korban-korban tersebut berada dalam mobil, para pelaku mulai melancarkan serangan dengan penuh emosi. Mereka menendang dan meninju korban secara membabi buta, mengarahkan serangan ke kepala dan tubuh mereka.
Di tengah serangan yang brutal ini, sejumlah pelajar perempuan yang juga berada dalam mobil tersebut berteriak, memohon agar para pelaku menghentikan penganiayaan terhadap teman-teman mereka. Mereka berusaha meraih pelaku, bahkan memberikan perlindungan kepada dua korban laki-laki yang sedang mengalami serangan brutal tersebut.
Selain reaksi para pelajar perempuan, seorang pria dewasa yang diketahui sebagai sopir mobil pikap juga mencoba melerai para pelaku. Pria dewasa tersebut, yang mengenakan kemeja batik cokelat dan berpeci motif putih hitam, tampak berusaha untuk menghentikan tindakan kekerasan tersebut dan melindungi para korban.
Kasat Reskrim Polres Muratara, AKP Sofian Hadi, memberikan konfirmasi terkait peristiwa penganiayaan yang telah menggemparkan masyarakat. Peristiwa brutal ini terjadi di jalan poros antara Kecamatan Rawas Ulu dan Kecamatan Ulu Rawas, Muratara, pada Senin (30/10/2023) siang ketika korban pulang sekolah.
Kasat Reskrim Polres Muratara, AKP Sofian Hadi, tidak menampik adanya kejadian penganiayaan tersebut. Dalam konfirmasinya kepada detikSumbagsel pada Rabu (1/11/2023), AKP Sofian Hadi mengonfirmasi bahwa peristiwa brutal tersebut telah terjadi dan masuk dalam wilayah hukum Polsek Rawas Ulu.
