Alaku
Alaku
AlakuAlakuAlakuAlakuAlakuAlakuAlakuAlaku
Berita UtamaEkonomi & Bisnis

UMKM Indonesia: Aktor Penyelamat Ekonomi Negara

×

UMKM Indonesia: Aktor Penyelamat Ekonomi Negara

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Alaku News – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia terbukti menjadi tulang punggung yang kuat dalam perekonomian negara, meskipun UMKM Indonesia menghadapi tantangan besar akibat pandemi COVID-19. Pernyataan ini disampaikan oleh Pendiri sekaligus Ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center, Hardjuno Wiwoho, pada acara peluncuran SHW Center pada Minggu (1/10/2023).

UMKM telah lama menjadi pilar ekonomi Indonesia, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan distribusi pendapatan. Meskipun pandemi COVID-19 menghantam berbagai sektor ekonomi, termasuk UMKM, UMKM Indonesia telah membuktikan ketangguhannya.

“Tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM juga terkena imbas dari COVID-19, namun tetap eksis hingga saat ini. Ini mengkonfirmasikan, UMKM kita sangat kuat,” ujar Hardjuno Wiwoho dilangsir detiknews. Dia menekankan bahwa UMKM harus menjadi tulang punggung ekonomi nasional, yang memberikan kontribusi yang konsisten dalam menggerakkan roda perekonomian.

Selama pandemi, banyak UMKM beradaptasi dengan cepat dengan beralih ke model bisnis online, memanfaatkan teknologi digital untuk menjalankan usaha mereka. Langkah-langkah inovatif ini membantu UMKM bertahan dan bahkan tumbuh di tengah kondisi yang sulit.

Baca Juga:  Penyakit ISPA, Kenali Gejalanya! di Era Polusi Udara

Data menunjukkan bahwa UMKM Indonesia menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara ini sebelum pandemi, dan kontribusi ini terus berlanjut meskipun dengan tantangan yang ada. Selain itu, UMKM juga berperan penting dalam mengurangi tingkat pengangguran dengan menciptakan jutaan lapangan kerja baru.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus menjadi lokomotif utama dalam menggerakkan ekonomi Indonesia, dengan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat kecil. Pernyataan ini disampaikan oleh seorang pakar ekonomi terkemuka, Hardjuno, yang menekankan peran sentral UMKM dalam perekonomian negara.

Hardjuno menyoroti kontribusi signifikan UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Menurutnya, data menunjukkan bahwa UMKM menyumbang sekitar 60,5% dari PDB negara ini. Lebih impresif lagi, UMKM juga menjadi andalan dalam penyerapan tenaga kerja, dengan 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional berasal dari sektor UMKM.

“UMKM bukan hanya motor ekonomi, tetapi juga pendorong penyerapan tenaga kerja yang besar. Kita harus memberikan perhatian khusus kepada sektor ini karena manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat kecil,” kata Hardjuno.

Selain itu, sektor UMKM juga telah terbukti relatif tahan terhadap krisis ekonomi. Hardjuno mengingatkan pada masa krisis ekonomi hebat tahun 1998, ketika banyak perusahaan besar gulung tikar, sektor UMKM banyak yang tetap bertahan. Ini menunjukkan bahwa UMKM memiliki fleksibilitas dan ketahanan yang krusial dalam menghadapi gejolak ekonomi.

Baca Juga:  Organisasi Ekonomi Koperasi: Pengertian dan Fungsi!

Untuk mewujudkan visi ini, Hardjuno mendorong pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk mendukung UMKM melalui berbagai cara, seperti memberikan akses ke pembiayaan yang terjangkau, pelatihan kewirausahaan, dan pengembangan infrastruktur ekonomi lokal.

Dengan langkah-langkah konkret dan kolaboratif, UMKM dapat terus menjadi kekuatan ekonomi yang tidak hanya membantu pertumbuhan ekonomi nasional tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara signifikan.

Aktivitas ekonomi yang berlangsung di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia telah menjadi penyelamat yang luar biasa dalam menghadapi krisis ekonomi. Pernyataan ini disampaikan oleh Hardjuno, seorang tokoh ekonomi terkemuka, yang menyoroti peran vital UMKM dalam mengangkat perekonomian negara yang sedang terpuruk.

“Jadi kita bertopang sangat besar kepada UMKM. Selama pandemi, kita melihat banyak UMKM terpuruk, tapi saat ini, kita melihat begitu banyak UMKM yang tadinya terpuruk sudah kembali beroperasi normal,” jelasnya.

Baca Juga:  Harga Gula dan Beras Naik, Ini Solusi Pemerintah

Hardjuno menegaskan bahwa UMKM bukan hanya sekadar aktor dalam perekonomian, tetapi juga sebagai penyelamat bagi banyak masyarakat kecil yang terdampak krisis ekonomi. Kontribusi UMKM tidak hanya dalam menciptakan lapangan kerja, tetapi juga dalam memberikan jaringan pengaman sosial terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah, sehingga mereka dapat terlibat dalam kegiatan ekonomi produktif.

“Selain itu, kontribusi UMKM terhadap perekonomian di Indonesia berupa penyedia lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja, penyedia jaringan pengaman terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif serta membuka peluang investasi,” imbuhnya.

Selama masa pandemi, UMKM telah menunjukkan ketahanan dan fleksibilitasnya yang luar biasa dengan beradaptasi ke model bisnis yang lebih inovatif dan berbasis digital. Hal ini bukan hanya membantu UMKM bertahan, tetapi juga memberikan dorongan positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Melalui dukungan yang berkelanjutan dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, UMKM di Indonesia memiliki potensi untuk terus menjadi pilar penting dalam mengatasi krisis ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, di mana manfaatnya dirasakan oleh masyarakat kecil dan seluruh bangsa Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *