Sebuah terobosan medis telah membuat seorang pria yang lumpuh selama 12 tahun dapat berjalan kembali. Gert-Jan Oskam, seorang pria berusia 40 tahun dari Belanda, mengalami kecelakaan sepeda yang mengakibatkan lumpuh. Namun, berkat prosedur medis yang inovatif, yaitu implan di otak dan di tulang punggung. Ia kini dapat berdiri dan bahkan naik tangga.
Prosedur yang dilakukan melibatkan pemasangan implan di otak yang mengirimkan “sinyal” ke tungkai dan telapak kaki melalui implan kedua yang terpasang di tulang punggung. Dengan bantuan implan ini, Gert-Jan dapat berjalan dan berdiri dengan menggunakan alat bantu.
Hal yang menakjubkan adalah bahwa hanya dalam waktu setahun setelah implan dipasang, Gert-Jan sudah mampu berjalan dengan bantuan kruk meskipun implannya dimatikan. Sebelumnya, Gert-Jan telah menjalani beberapa prosedur dengan tujuan yang sama, namun kemampuannya tersebut selalu hilang seiring berjalannya waktu.
Ketika ditanya tentang pengalamannya hidup dengan implan di otak, Gert-Jan menjelaskan, “Seperti ada alien di antara pikiran dan tubuh.” Ia merasa awalnya dikontrol oleh implan tersebut, tetapi sekarang ia yang memegang kendali atas gerak tubuhnya.
Sekarang, Gert-Jan dapat melakukan kegiatan seperti jalan-jalan terbatas, masuk dan keluar mobil sendiri, bahkan berdiri sambil mengantri di bar. Meskipun prosedur ini telah sukses, peneliti masih menemui beberapa kekurangan.
Peneliti mengungkapkan bahwa meskipun implan yang menghubungkan otak dan tulang punggung dapat merangsang kaki untuk berjalan, tetap saja tidak dapat mengembalikan kondisi tubuh sepenuhnya seperti semula. Selain itu, pasien harus menjalani operasi berulang kali dan menjalani program fisioterapi yang memakan waktu berjam-jam.
Namun, para peneliti berharap bahwa penemuan ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan prosedurnya dapat diakses dengan lebih mudah oleh berbagai kalangan, tidak terbatas pada segelintir orang saja. Dr. Courtine, salah satu peneliti yang terlibat dalam implan Gert-Jan, mengungkapkan, “Kami ingin teknologi ini dapat diakses oleh pasien di seluruh dunia.”
Terobosan ini menunjukkan potensi besar dalam dunia medis, dan menjadi harapan bagi mereka yang mengalami kondisi serupa. Diharapkan bahwa dengan penelitian dan pengembangan lebih lanjut, teknologi ini dapat membantu orang-orang yang lumpuh untuk mendapatkan kembali kemandirian dan kebebasan dalam bergerak
Pemulihan Gert-Jan Oskam yang dulunya lumpuh selama 12 tahun dengan bantuan implan di otak dan tulang punggungnya merupakan sebuah terobosan medis yang menarik perhatian dunia. Implan ini memungkinkan sinyal dikirimkan dari otaknya ke tungkai dan telapak kakinya melalui implan yang terpasang di tulang punggung. Hasilnya, Gert-Jan kini dapat berdiri, berjalan, dan bahkan naik tangga.
Sebelumnya, Gert-Jan telah menjalani berbagai prosedur dengan harapan dapat mengembalikan kemampuan berjalan, namun hasilnya hanya bersifat sementara. Namun, dengan pemasangan implan ini, kemampuan berjalan Gert-Jan terbukti lebih stabil dan bertahan lebih lama.
Meskipun implan ini memberikan keajaiban bagi Gert-Jan, terdapat beberapa kekurangan yang masih perlu diperhatikan. Para peneliti melaporkan bahwa implan tersebut tidak dapat mengembalikan keadaan tubuhnya sepenuhnya seperti semula. Meskipun Gert-Jan kini dapat berjalan dengan bantuan kruk, ia masih memerlukan operasi dan program fisioterapi yang memakan waktu dan tenaga.
Namun demikian, peneliti berharap bahwa teknologi ini akan terus dikembangkan lebih lanjut. Mereka berupaya membuat prosedur ini lebih mudah diakses oleh berbagai kalangan sehingga dapat membantu lebih banyak orang yang mengalami kondisi serupa.
Gert-Jan sendiri merasakan perbedaan yang signifikan dalam hidupnya sejak memiliki implan ini. Ia dapat melakukan aktivitas yang sebelumnya tidak dapat dilakukan, seperti jalan-jalan terbatas, naik mobil sendiri, dan berdiri dalam antrian di bar. Pengalaman hidup dengan implan ini bukanlah hal yang mudah baginya, namun ia merasa senang karena kembali memiliki kendali atas tubuhnya.
Terobosan medis ini tidak hanya memberikan harapan bagi Gert-Jan, tetapi juga bagi banyak orang yang mengalami kecacatan serupa. Dengan terus melakukan riset dan pengembangan, teknologi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi mereka yang mengalami lumpuh dan membatasi mobilitas mereka.
Kini, para peneliti berharap bahwa teknologi implan seperti ini dapat tersedia dan dapat diakses oleh pasien di seluruh dunia. Penemuan ini menjadi salah satu langkah maju dalam dunia medis yang tidak hanya memperbaiki kualitas hidup individu, tetapi juga memberikan harapan bagi masa depan pengobatan yang lebih baik.