Ghibah yang dilakukan umat muslim hukumnya haram dan dapat berbalas dosa besar. Agar tidak terjerumus dalam dosa ghibah, usahakan dan cari tahu cara untuk menghindari ghibah.
Syaikh Muhammad Al-Utsaimin dalam Syarah Riyadhus Shalihin jilid IV menjelaskan bahwa Ahmad bin Hambal ra menyebut ghibah dan adu domba termasuk di antara perbuatan dosa-dosa besar.
Dalam buku (Bukan) Ahli Ghibah Wal Jama’ah, Etik Nurkhaidar, S.Pd menjelaskan ghibah adalah perkara yang diharamkan sebagaimana dalam firman-Nya, Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 12,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Dalam Islam, menghindari ghibah (menggunjing) adalah penting untuk menjaga akhlak yang baik dan hubungan harmonis antara sesama muslim. Berikut adalah beberapa cara yang diajarkan dalam Islam untuk menghindari ghibah:
1. Menjaga Lisannya:
Allah SWT dalam Al-Quran mengingatkan untuk menjaga lisan dari berbicara buruk tentang orang lain. (QS. Al-Hujurat [49]: 11).
2. Berbicara Kebaikan:
Alihkan pembicaraan Anda kepada hal-hal positif, bermanfaat, dan membangun.
3. Menyadari Dampak Buruk:
Ingatlah bahwa ghibah merugikan semua pihak, baik yang melakukannya maupun yang menjadi korban.
4. Tutup Aurat:
Hindari membicarakan aib atau kesalahan orang lain yang bisa merusak citra mereka.
5. Hindari Lingkaran Ghibah:
Jika Anda berada di lingkaran di mana ghibah terjadi, cobalah untuk meninggalkan situasi tersebut atau mengalihkan pembicaraan ke topik lain.
6. Ingatkan pada Keutamaan:
Ingatkan teman atau orang lain tentang bahaya dan dosa ghibah.
7. Tolak Ajakan Ghibah:
Jika Anda diajak menggunjing, tolak dengan sopan dan tegas.
8. Jauhi Orang yang Suka Menggunjing:
Hindari interaksi dengan orang-orang yang sering berbicara buruk tentang orang lain.
9. Berdoa dan Memohon Pertolongan:
Minta bantuan Allah untuk menjaga lidah Anda dari ghibah dan berdoa agar hati Anda terjaga dari berbicara buruk.
10. Perbaiki Diri Sendiri:
Fokuslah pada perbaikan diri sendiri daripada mencari-cari kesalahan orang lain.
11. Hormati Hak Privasi:
Hormati privasi orang lain dan jangan mencampuri urusan mereka.
12. Mintalah Maaf:
Jika Anda pernah berbuat ghibah, bertaubatlah kepada Allah dan mintalah maaf kepada orang yang Anda bicarakan.
Dalam Islam, ghibah (menggunjing) dianggap sebagai salah satu dosa besar yang memiliki konsekuensi serius, terutama dalam hal azab di akhirat. Pedihnya azab ghibah adalah suatu peringatan untuk menjaga lidah dan perilaku kita agar selalu berada dalam koridor etika dan moral yang baik. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diingat mengenai pedihnya azab ghibah dalam Islam:
1. Dosa Besar:
Ghibah termasuk dalam kategori dosa besar karena melibatkan melukai, merendahkan, atau mencemarkan nama baik seseorang di belakang punggungnya. Dosa besar dapat memiliki konsekuensi yang serius di hadapan Allah.
2. Merusak Keutamaan Amal:
Dalam hadis, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa ghibah dapat menghilangkan pahala amal baik dan mengalihkannya kepada orang yang mengalami ghibah.
3. Dampak pada Keimanan:
Ghibah juga dapat merusak keimanan kita karena melanggar prinsip-prinsip kasih sayang, toleransi, dan penghormatan terhadap sesama muslim.
4. Pembebasan Dosa:
Jika seseorang yang menjadi korban ghibah memaafkan pelaku ghibah di dunia, hal ini dapat membantu membebaskan pelaku dari dosa tersebut di hadapan Allah.
5. Pengadilan di Akhirat:
Dalam hadis, Nabi Muhammad SAW mengingatkan bahwa ghibah bisa menyebabkan dua orang yang terlibat di dalamnya dibawa ke pengadilan di akhirat. Si pelaku ghibah harus memberi pahala amal baik kepada si korban atau harus membayar dosa-dosanya.
6. Dosa yang Berkelanjutan:
Ghibah tidak hanya mempengaruhi saat itu, tetapi jika dibiarkan, bisa menjadi kebiasaan buruk dan menyebabkan dosa yang berulang kali terjadi.
7. Kasus Penyakit Hati (Hasad):
Kadang-kadang ghibah dilatarbelakangi oleh rasa iri atau hasad terhadap seseorang. Hal ini juga diharamkan dalam Islam dan bisa mendatangkan azab.
8. Berfokus pada Pengampunan:
Pedihnya azab ghibah adalah pengingat untuk selalu berupaya menjaga lidah dan perilaku kita. Namun, Islam juga menekankan bahwa Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Selama kita bertaubat dengan sungguh-sungguh dan memohon pengampunan, Allah bersedia mengampuni dosa-dosa kita.
Mengingat pedihnya azab ghibah seharusnya mendorong kita untuk senantiasa berupaya meningkatkan akhlak dan perilaku kita. Menjaga diri dari menggunjing dan berbicara buruk tentang orang lain adalah langkah penting menuju kehidupan yang lebih bermakna dan mendekatkan diri kepada Allah.
Beristighfar Kepentingan dalam Hidup: Istighfar tidak hanya berlaku saat Anda berdosa, tetapi juga sebagai upaya membersihkan hati, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan cara beristighfar insyaallah kita dapat menghindari ghibah.
Itulah beberapa cara untuk menghindari ghibah. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi umat muslim dari dosa besar yang disebabkan ghibah.