Saat mereka berjalan dalam kegelapan yang seperti asap ini, Allah memberikan wahyu kepada Nabi Khidir. Wahyu tersebut mengungkapkan lokasi Ainul Hayat yang begitu ditunggu-tunggu, “Sesungguhnya, Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat itu Aku khususkan untuk kamu.”
Setelah mendapatkan wahyu yang mengarahkan mereka, Nabi Khidir bergerak dengan tekad yang kuat menuju sebelah kanan jurang yang gelap itu. Sesuai dengan petunjuk yang diterimanya, akhirnya ia berhasil menemukan Ainul Hayat, mata air kehidupan yang telah menjadi tujuan perjalanannya yang luar biasa.
Ketika Nabi Khidir tiba di sumber mata air yang begitu dicari, tanpa ragu-ragu, ia melepas pakaiannya dan melangkah menuju Ainul Hayat. Di sinilah dia mandi dan meminum air yang memiliki potensi untuk memberikan umur panjang hingga hari kiamat.
Saat Nabi Khidir merasa telah memperoleh berkah dari mata air Ainul Hayat, ia kembali menemui Raja Zulkarnain yang sepanjang 40 hari telah berkeliling tempat yang gelap dan gulita tanpa berhasil menemukan keberadaan mata air tersebut. Saat Nabi Khidir menceritakan pengalaman dan penemuan Ainul Hayat, Raja Zulkarnain sangat tercengang karena ia tak pernah tahu bahwa temannya telah menemukan tujuan utama dari perjalanan mereka yang luar biasa.
Sejumlah ahli tafsir mencatat bahwa berkat Ainul Hayat tersebut, Nabi Khidir diketahui tetap hidup dan keberadaannya masih ada di bumi hingga saat ini. Ini adalah salah satu mukjizat dan rahasia kehidupan yang memperkuat legenda Nabi Khidir.
