Scroll untuk baca artikel
Alaku
Alaku
Alaku
DaerahKejadian

Jalan Lingkar Selatan Linggau Memprihatinkan, LSM PPD Desak Dinas PU BM Gerak Cepat

×

Jalan Lingkar Selatan Linggau Memprihatinkan, LSM PPD Desak Dinas PU BM Gerak Cepat

Sebarkan artikel ini

Lubuk Linggau, repoeblik.com – Ketua LSM Peduli Pembangunan Daerah (PPD) mendesak Pemerintah dan DPRD Lubuk Linggau untuk segera menyelesaikan polemik angkutan batubara yang diduga menjadi akar masalah kerusakan jalan (Pol) Moch Hasan dan Jembatan.

Kondisi jalan dan jembatan saat ini sangat mengkhawatirkan di sekitar kelurahan Muara Enim dan Mesat, tepatnya jembatan diatas rel Kereta Api.

Alaku

Jembatan mengalami kerusakan yang cukup parah terdapat penurunan aspal, dan bergelombang, serta tampak retakan yang cukup kentara, bahkan hancur. hingga antara jembatan dan jalan terlihat bergelombang dan aspal yang terkelupas. Kondisi ini jika dibiarkan terus menerus akan berakibat fatal. Bisa saja sewaktu-waktu amblas.

Melihat kondisi ini masyarakat menjadi semakin kwatir akan terjadi kecelakaan, dan memakan korban. Masyarkat berharap Pemerintah Kota Lubuk Linggau memberikan perhatian lebih dalam hal mengawasi kondisi kerusakan jalan ini.

Baca Juga:  Wujud Peduli, DPD Nasdem Salurkan Seribu Kotak Nasi untuk Korban Banjir

Ketua LSM Peduli Pembangunan Daerah (PPD), Herdianto mendesak agar dinas PU BM bertindak cepat memperbaiki jalan tersebut serta mendesak DPRD Kota Lubuk Linggau agar dapat menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat untuk melakukan pengawasan ketat. terhadap jalan tersebut sudah banyak mengalami kerusakan yang cukup kentara seperti, jembatan layang dan masih ada titik lain yang mengalami kerusakan.

“Saya berharap, agar DPRD Kota Lubuk Linggau dapat melakukan pengawasan serta melihat kondisi jalan ini,” Herdianto.

Lebih lanjut, Herdianto menegaskan banyaknya kendaraan angkutan khususnya batubara diduga melebihi kapasitas dan tonase, sehingga jalan cepat hancur dan rusak.

“Kita mempertanyakan apa kontribusi yang didapat pemerintah Lubuk Linggau dengan banyaknya kendaraan angkutan batubara yg melintas. Jalan yang rusak, tentu memperbaikinya memerlukan biaya yang tidak sedikit, akhirnya masyarakat juga yang dirugikan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *