Ia menambahkan, ekspedisi ini bukan sekadar perjalanan akademik, melainkan kesempatan mengenal potensi Indonesia, khususnya Bengkulu, secara langsung, memahami tantangan di lapangan, sekaligus merumuskan solusi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat transmigrasi.
“Keberhasilan program ini akan memperkuat jejaring kerja dan membangun jaringan nasional yang bermanfaat jangka panjang. Ini saatnya kita memberi kontribusi nyata untuk rakyat,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menekankan pentingnya pembangunan desa sebagai fondasi ekonomi bangsa. Ia menyebut program transmigrasi dirancang untuk mengatasi kepadatan penduduk di pulau-pulau tertentu dengan memindahkan warga ke wilayah yang masih berpotensi berkembang.
“Tim Ekspedisi Patriot harus menyatu dengan masyarakat agar kajian potensi wilayah dan keunggulan ekonomi tepat sasaran. Tim ini adalah jembatan antara dunia kampus dan kebijakan. Ilmu pengetahuan tidak boleh berhenti di menara gading, tapi harus turun ke tanah, menyatu dengan rakyat,” pungkas Iftitah.















