Sumsel, repoeblik – Kejadian yang mengerikan terjadi di Desa Batuputih, Kecamatan Baturaja Barat Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, di mana sebuah keluarga mengalami penganiayaan yang sangat sadis. Awalnya, orang mengira bahwa mereka menjadi korban kekerasan dari pihak luar. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, polisi menemukan bahwa kenyataannya mereka saling serang satu sama lain.
Pada pagi Kamis (27/7/2023), Elyan (45), yang merupakan suami atau menantu, meninggal dunia akibat insiden tersebut. Sementara itu, istri Elyan, Tri (32), dan mertua Elyan, Ermiyadi (65), mengalami kondisi yang kritis.
Kondisi ini mengundang banyak kebingungan dan keprihatinan, karena awalnya diyakini bahwa ada pihak ketiga yang melakukan penganiayaan. Namun, dengan temuan baru dari pihak kepolisian, fakta bahwa mereka melakukan serangan satu sama lain menjadi misteri yang perlu diungkap lebih lanjut.
Pada Kamis pagi sekitar pukul 07.00 WIB, terjadi peristiwa mengerikan di rumah keluarga korban di Desa Batuputih, Kecamatan Baturaja Barat, OKU. “Iya benar, informasinya memang seperti itu kejadiannya,” ujar Kasat Reskrim Polres OKU AKP Zanzibar Zulkarnain saat dikonfirmasi detikSumbagsel.
Korban yang meninggal bernama Elyan, mengalami luka bacok serius di leher dan kepala. Sementara istri Elyan, Tri, mengalami luka bacok di perut dan dada. Mertua Elyan, Ermiyadi, juga mengalami luka bacok serupa dengan anak perempuannya.
AKP Zanzibar Zulkarnain menjelaskan, “Jadi di satu keluarga ini ada satu korban meninggal dunia dan dua korban lain luka berat (kritis). Korban yang meninggal itu menantu dan yang luka berat itu istri dan mertuanya.”
Setelah mendapat laporan kejadian tersebut, polisi segera menuju Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) dan berhasil mengamankan beberapa barang bukti, termasuk tiga bilah senjata tajam, handphone, serta sebilah kayu
Setelah melakukan penyelidikan awal, pihak kepolisian telah mendapatkan dugaan yang mengindikasikan bahwa tiga anggota keluarga ini tidak mengalami penganiayaan dari pihak luar, melainkan terjadi saling serang di antara mereka sendiri.
Dugaan motif di balik saling serang anggota keluarga ini tampaknya terkait dengan masalah asmara atau kecemburuan. Elyan, yang merupakan korban yang meninggal dunia, diduga merasa cemburu karena istrinya, Tri, telah menikah lagi dengan seorang pria bernama S tanpa proses resmi.
Meskipun Elyan dan Tri masih memiliki status suami-istri, mereka telah hidup terpisah dan tidak tinggal dalam satu rumah. Tri ternyata sudah menikah lagi secara rahasia dengan pria berinisial S. Hal ini menyebabkan Tri mengajak S untuk tinggal bersama orang tua Tri, yaitu ayahnya Ermiyadi dan ibunya yang mengalami stroke.
S telah tinggal di rumah keluarga Tri selama tiga hari sebelum Elyan mengetahui tentang pernikahan rahasia tersebut. Ketika Elyan mengetahui hal tersebut, diduga dia merasa tidak bisa menerima dan merasa cemburu karena Tri masih dianggap sebagai istri sahnya. Akibatnya, Elyan mendatangi rumah tersebut untuk menghadapi situasi tersebut.
Kemudian terjadi keributan antara Elyan dan Tri. Ermiyadi, sang mertua, mencoba meredakan situasi dengan meminta S untuk meninggalkan rumah agar tidak terjadi konflik lebih lanjut. Setelah S pergi, diduga terjadi aksi penganiayaan di antara Elyan, Tri, dan Ermiyadi yang menyebabkan Elyan meninggal dunia.
Pihak kepolisian masih terus menyelidiki motif di balik penganiayaan ini serta kronologinya. “Kita belum tahu seperti apa kejadian itu, karena kita masih mencari keterangan pasti dari saksi-saksi,” ungkap AKP Zanzibar Zulkarnain selaku Kasat Reskrim Polres OKU, yang dilansir melalui detikSumbagsel.