Jack Ma Pendiri Alibaba, telah kembali ke tanah kelahirannya, China, sejak akhir Maret. Namun, hal itu tidak berarti bahwa ia selalu berada di sana. Setelah terlihat berada di Tokyo sebagai seorang dosen, sekarang Jack Ma terlihat berada di Nepal.
Menurut Jhalakrma Adhikari, pejabat Departemen Imigrasi Nepal, Jack Ma mendarat di Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu dengan penerbangan khusus dari Bangladesh, kemungkinan menggunakan pesawat pribadi.
Tentunya, muncul pertanyaan mengenai tujuan Jack Ma Pendiri Alibaba di Nepal. Apakah ia tiba-tiba ingin mencoba mendaki gunung Himalaya? Ternyata, menurut laporan dari Kathmandu News, tujuannya berkaitan dengan bisnis. Sumber menyebutkan bahwa Jack Ma memiliki koneksi bisnis di Nepal.
Apa yang menjadi tujuan Jack Ma Pendiri Alibaba di Nepal? Apakah ada kepentingan bisnis yang ingin ia urus di sana? Seperti yang dilaporkan oleh Kathmandu News dan dikutip oleh detikINET, diketahui bahwa Jack Ma Pendiri Alibaba memiliki koneksi bisnis di Nepal.
Alibaba telah melakukan akuisisi terhadap perusahaan e-commerce Daraz, yang beroperasi di berbagai negara Asia Selatan, termasuk Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Myanmar, dan Nepal. Selain fokus pada aspek bisnis, Jack Ma kemungkinan akan bertemu dengan Perdana Menteri Nepal, Kamal Dahal.
Sebelumnya, Jack Ma terlihat sebagai profesor tamu di University of Tokyo. Menurut pernyataan resmi dari universitas tersebut, Jack Ma memberikan ceramah kepada mahasiswa dari Jepang, China, India, Malaysia, dan negara lainnya, berbagi pengalaman kaya serta pengetahuan tentang kewirausahaan dan inovasi.
Meskipun ia masih terlibat dalam urusan bisnis, tampaknya Jack Ma sekarang lebih memberikan perhatian yang lebih besar pada bidang pendidikan. Kemunculannya pertama kali di China adalah ketika ia berbicara di sebuah sekolah di Hangzhou kepada para guru. Dalam diskusi tersebut, ia membahas perkembangan kecerdasan buatan seperti ChatGPT dan tantangannya terhadap dunia pendidikan.
Selanjutnya, Jack Ma menerima posisi sebagai profesor kehormatan di Hong Kong University dan juga setuju untuk menjadi profesor tamu di Jepang, Rwanda, dan Israel. Dengan demikian, kemungkinan besar Jack Ma tidak akan kembali ke kehidupan sebelumnya dan lebih fokus sebagai seorang pengajar.
Pada tanggal 19 Maret 2020, Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation mengumumkan donasi yang mencakup 2 juta masker, 150.000 perlengkapan tes, 20.000 Alat Pelindung Diri (APD), dan 20.000 pelindung wajah untuk empat negara di Asia Tenggara. Kemudian, pada tanggal 21 Maret 2020, kedua yayasan tersebut menambah bantuan penanganan Covid-19 untuk 10 negara lain di Asia, termasuk 1,8 juta masker, 210.000 perlengkapan tes, 36.000 APD, serta ventilator dan termometer.
Pada tanggal 25 Maret 2020, pengiriman pertama donasi dari Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation telah tiba di Pakistan. Pengiriman tersebut berisi perlengkapan medis dan diserahkan kepada Kepala Provinsi Sindh, Syed Murad Ali Shah, yang diwakili oleh Ehsan Saya, Managing Director Daraz di Pakistan. Serah terima tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Konsulat Jenderal Tiongkok di Karachi.
Pada tanggal 26 Maret 2020, bantuan berupa masker, APD, dan pelindung wajah dari Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation telah diterima secara resmi oleh Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand dalam sebuah acara serah terima
Pada awal tahun ini, Jack Ma memulai peran baru sebagai profesor tamu di Tokyo College, Universitas Tokyo. Selain itu, sebagai seorang mantan guru, ia juga menerima penghargaan sebagai profesor kehormatan di Universitas Hong Kong. Meskipun telah mengundurkan diri dari jabatannya di Alibaba, Michael Evans, Presiden Alibaba, mengungkapkan bahwa Jack Ma Alibaba “masih aktif” dan “menikmati kehidupannya”, seperti yang dilaporkan oleh CNBC. Evans menambahkan bahwa salah satu orang terkaya di dunia ini masih terlibat dalam kegiatan mengajar dan menghabiskan lebih banyak waktu di China.