Oleh : Riswan
Direktur Eksekutif Langit Biru Foundation
Mahasiswa PascaSarjana-Konsentrasi Perencanaan Pembangunan
KALAU anggaran Dinas PUPR di Bengkulu diibaratkan kue ulang tahun, maka 40%-nya memang tampak besar di piring mereka. Tapi mari kita realistis: PUPR itu bukan tamu biasa, dia tukang masak yang harus bangun dapur, meja, dan atapnya dulu sebelum pesta bisa dimulai. Dalam konteks Bengkulu, dari total APBD Rp600 miliar, sekitar Rp240 miliar masuk ke Dinas PUPR. Bukan untuk gaya-gayaan, tapi karena 48% jalan di Provinsi Bengkulu menurut BPS 2023 masih dalam kondisi rusak ringan hingga berat. Jalan rusak = ekonomi lemas.
Kritik bahwa ini tak sejalan dengan visi “Bantu Rakyat” Helmi Hasan justru terdengar lucu. Coba tanya sopir travel lintas kabupaten, atau petani karet di Lebong: apa yang paling menyulitkan hidup mereka? Jawabannya bukan kurang stiker program bantuan, tapi jalan berlubang seperti kawah bulan. Jalan bagus itu bukan hiasan, tapi syarat utama rakyat bisa kerja, sekolah, belanja, bahkan nganter istri lahiran tepat waktu. Kalau itu bukan bentuk membantu rakyat, saya nggak tahu lagi apa yang iya.