Baru-baru ini, sebuah transkrip komunikasi diklaim sebagai percakapan terakhir antara kapal selam Titanic (Titan) dengan kapal induknya sebelum hilang kontak dan meledak. Percakapan yang menggugah perasaan ini telah menjadi viral di media sosial, terutama di platform TikTok dan Twitter. Namun, saat ini masih ada keraguan mengenai keaslian transkrip tersebut, sehingga penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan.
Dilansir dari laman Hitc dalam detikcom, transkrip ini mengungkapkan cerita mengharukan dari percakapan yang terjadi antara awak kapal selam Titanic dan kapal The Polar Prince sebelum misi berlangsung dan sebelum hilang kontak. Kejadian ini dimulai pada pukul 7:52 pagi, ketika kapal selam Titanic memberi tahu penumpang di kapal Titan bahwa mereka diperbolehkan turun ke Titanic dan kapal selam perlahan mulai turun ke dalam laut.
Kapal induk memberikan instruksi kepada para penyelam untuk melakukan pemeriksaan sistem dan memastikan bahwa semua sistem berfungsi dengan baik. Pada pukul 8:34 pagi, kapal tersebut menyatakan bahwa mereka dalam kondisi baik dan melanjutkan penurunan sesuai rencana.
Komunikasi terus berlanjut antara Titanic dan The Polar Prince, dengan saling mengkonfirmasi kedalaman setelah 45 menit penyelaman dan menyatakan bahwa semua sistem tetap stabil. Pada 75 menit, transkrip mencatat bahwa segalanya berjalan lancar dan terkendali.
Namun, tiba-tiba masalah terjadi. Pada pukul 09:28, transkrip mencatat bahwa awak kapal memperhatikan adanya alarm dari Sistem Pemantauan Waktu Nyata (RTM) dan mereka mengurangi kecepatan penurunan kedalaman Titanic. Kapal The Polar Prince menanyakan apakah mereka perlu naik ke permukaan, tetapi tidak ada tanggapan yang diterima dari Titanic.
Titanic mulai naik ke permukaan, namun dengan kecepatan yang lebih lambat dari yang diharapkan. Komunikasi terputus pada pukul 09:46. Kapal The Polar Prince mencoba menghubungi Titanic kembali, meminta laporan status dan kedalaman, namun tidak ada respons yang diterima. Komunikasi terakhir dilakukan pada pukul 9:57 pagi, ketika kapal induk dengan penuh kesedihan memohon untuk mendapatkan respons dari Titanic.
Transkrip komunikasi ini menghadirkan cerita yang mengharukan dan membuat pembaca merasa sedih. Membayangkan keadaan para penumpang di Titanic yang mungkin menyadari ada yang tidak beres dan berusaha kembali ke permukaan sebelum akhirnya meledak, benar-benar menyentuh hati. Netizen yang melihat transkrip ini secara luas mengekspresikan rasa simpati dan kepedihan mereka terhadap tragedi yang terjadi.
Hingga saat ini, transkrip komunikasi ini masih menjadi perbincangan di media sosial. Keaslian transkrip tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Cerita ini mengingatkan kita akan kejadian tragis yang terjadi di masa lalu dan mengajak kita untuk merenung dan menghargai kehidupan yang kita miliki saat ini.
Cerita transkrip komunikasi terakhir kapal selam Titanic ini mengingatkan kita akan kejadian tragis yang terjadi di masa lalu. Meskipun keaslian transkrip tersebut masih dalam penyelidikan, namun ia telah berhasil menyentuh hati banyak orang yang membacanya. Melalui percakapan tersebut, kita dapat merasakan kepedihan dan ketakutan yang dirasakan para penumpang kapal saat mereka menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Cerita ini juga mengajak kita untuk merenung dan menghargai kehidupan yang kita miliki saat ini. Kejadian Titanic menjadi pengingat bahwa kehidupan begitu berharga dan bisa berubah dalam sekejap. Ia mengajak kita untuk lebih menghargai orang-orang terdekat kita, serta mengambil pelajaran dari masa lalu agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.
Meskipun keaslian transkrip masih belum dipastikan, viralnya cerita ini di media sosial menunjukkan betapa kuatnya pengaruhnya terhadap emosi dan perasaan manusia. Semoga penyelidikan lebih lanjut dapat memberikan kejelasan mengenai keaslian transkrip ini. Sampai saat itu, mari kita mengenang para korban Titanic dengan penuh penghormatan dan mengambil hikmah dari cerita ini.