Hipotesis tentang kondisi geologi Selat Sunda didukung oleh penelitian tentang Zona Benioff, yang merupakan zona subduksi lempeng tektonik. Zona Benioff adalah zona di mana lempeng samudra tenggelam di bawah lempeng lain. Di timur Selat Sunda, Zona Benioff memiliki kedalaman maksimum lebih dari 600 km, tetapi berkurang hingga 200 km ke arah barat laut sepanjang Pulau Sumatra.
Hal ini menunjukkan adanya perubahan arah dan kecepatan subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia ketika lempeng-lempeng ini bertemu di Selat Sunda. Subduksi lempeng ini berkontribusi pada pembentukan gunung berapi dan aktivitas seismik di wilayah ini.
Selat Sunda sebagai Zona Transisi
Dengan fakta-fakta ini, Selat Sunda dapat dianggap sebagai zona transisi yang kompleks, akibat perubahan arah dan kecepatan subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Selat ini adalah tempat di mana lempeng-lempeng tersebut bertemu, dan pergeseran mereka menciptakan kondisi geologi yang unik dan menarik.
Pemahaman lebih mendalam tentang kondisi geologi Selat Sunda tidak hanya bermanfaat untuk penelitian ilmiah, tetapi juga penting untuk mitigasi risiko bencana alam seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi di wilayah ini. Sebagai jalur pelayaran penting dan pusat ekonomi, kondisi geologi Selat Sunda akan terus menjadi subjek penelitian dan pemantauan yang teliti untuk menjaga keselamatan dan keberlanjutan wilayah ini.















