Dalam Al-Quran, “ruh” sering diartikan sebagai “roh” atau “jiwa.” Ini merujuk pada unsur spiritual yang ada dalam manusia yang memberikan kehidupan dan kesadaran. Konsep ini dapat memiliki makna yang dalam dan kompleks dalam konteks ajaran agama Islam, Ruh disebutkan sebanyak 22 kali dalam Al-Quran.
“ruh” merujuk pada jiwa atau entitas spiritual yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Ini adalah bagian tak terlihat yang memberikan kehidupan, kesadaran, dan kemampuan untuk berpikir dan merasa. Roh diciptakan oleh Allah dan ditiupkan ke dalam tubuh manusia saat lahir. Setelah kematian, roh kembali kepada-Nya untuk dihisab (perhitungan) berdasarkan perbuatan selama hidup di dunia. Konsep roh dalam Islam memiliki dimensi yang dalam, menghubungkan manusia dengan Tuhan dan memberikan makna dalam kehidupan serta persiapan menuju akhirat.
Dalam Islam, pandangan mengenai apakah ruh yang sudah meninggal dapat melihat keluarganya bervariasi. Beberapa pandangan menyatakan bahwa roh yang sudah meninggal tidak dapat berinteraksi dengan dunia yang masih hidup, termasuk keluarganya. Namun, ada juga pendapat yang berpendapat bahwa roh-roh tersebut dapat mengetahui atau memiliki pengetahuan tentang keadaan keluarganya.
Penting untuk dicatat bahwa pandangan ini bisa berbeda-beda di antara ulama dan komunitas Muslim. Tafsir dan penafsiran yang berbeda mengenai ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW dapat menyebabkan perbedaan dalam pandangan mengenai topik ini. Jika Anda ingin memahami lebih lanjut, disarankan untuk berbicara dengan seorang ulama atau cendekiawan Islam yang memiliki pengetahuan lebih mendalam mengenai isu ini.
Allah SWT berfirman,Dalam Surah Al-Isra ayat 85:
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا ٨٥
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: ‘Roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit saja.’” (QS. Al-Isra [17]: 85)
“Roh” adalah konsep yang penting dalam Islam, dan terdapat beberapa sabda Rosulullah Muhammad tentang roh. Salah satunya adalah sabda yang diriwayatkan dalam hadis sahih, di mana Rosulullah bersabda, “Sesungguhnya setiap dari kamu dikumpulkan dalam rahim ibunya dalam bentuk setetes air mani selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah dalam bentuk yang sama selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging dalam bentuk yang sama selama empat puluh hari, kemudian Allah mengutus malaikat untuk mengambil roh dan diperintahkan untuk menulis empat hal: rizki, ajal, amal perbuatannya, dan kesengsaraan atau kebahagiaannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Allah SWT berfirman dalam surat al-Hijr 27-28
وَاِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلٰۤٮِٕكَةِ اِنِّىۡ خَالـِقٌۢ بَشَرًا مِّنۡ صَلۡصَالٍ مِّنۡ حَمَاٍ مَّسۡنُوۡنٍ ٢٨
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
فَاِذَا سَوَّيۡتُهٗ وَنَفَخۡتُ فِيۡهِ مِنۡ رُّوۡحِىۡ فَقَعُوۡا لَهٗ سٰجِدِيۡنَ ٢٩
Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad ﷺ menyatakan, “Setiap kalian pada malam harinya tidur, maka jiwa masing-masing diambil, kecuali jiwa yang tidak tidur atau jiwa yang tertidur.” (HR. al-Bukhari)
“Segala amal perbuatan bani Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Ia adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan memberi balasannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
“Dijadikanlah roh dalam bentuk yang termasyhur dari suatu segumpal darah.”