Bengkulu – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu menggelar pasar murah bengkulu sebagai langkah strategis dalam menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat menjelang Ramadan dan Idulfitri 1446 Hijriah.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, pada Selasa pagi (18/2) di halaman Gedung Dekranasda Bengkulu.
Harga Komoditas Lebih Terjangkau
Pasar murah ini menawarkan berbagai komoditas pangan dengan harga lebih murah dibandingkan harga pasar:
- Bawang merah: Rp 30 ribu/kg (pasar biasa Rp 45 ribu/kg)
- Daging ayam potong: Rp 25 ribu/kg (pasar biasa Rp 28 ribu/kg)
- Cabai merah: Rp 30 ribu/kg (pasar biasa Rp 40 ribu/kg)
- Minyak goreng: Penyesuaian harga dengan selisih Rp 500 – Rp 2.000 per kemasan, tergantung merek dan isi kemasan.
Pengendalian Inflasi dan Stabilitas Ekonomi
Plt Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, menegaskan bahwa pasar murah adalah strategi penting dalam mengendalikan inflasi, mengingat inflasi Bengkulu saat ini masih di atas rata-rata nasional, yakni 1,33% year on year (YoY).
“Tantangan dalam mengendalikan inflasi masih cukup besar. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini harus terus dilakukan agar stabilitas makroekonomi Bengkulu tetap terjaga, terutama di tengah pemulihan ekonomi,” ujar Rosjonsyah.
Sektor makanan, minuman, tembakau, pakaian, perumahan, listrik, serta bahan bakar menjadi penyumbang utama inflasi di Bengkulu. Oleh karena itu, pasar murah diharapkan membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.