Niat Mandi Walidah, Dipanjatkan Setelah Wanita Melahirkan

Niat Mandi Walidah, Dipanjatkan Setelah Wanita Melahirkan – foto dok hatijatim

Perlu diketahui Niat mandi wiladah sangat perlu dilafalkan oleh wanita muslim setelah melahirkan. Mandi wiladah termasuk ke dalam kewajiban muslimah, walaupun saat melahirkan ia tidak mengeluarkan darah.
Rizem Aizid dalam karyanya yang berjudul Buku Lengkap Fiqih Kehamilan & Melahirkan menuturkan bahwa mandi wiladah wajib dilakukan bagi wanita muslim yang baru melahirkan, begitu juga bagi yang mengalami keguguran meski masih berupa darah beku atau sudah menjadi daging. Wiladah berbeda dengan nifas.
Bacaan Niat Mandi Walidah
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْوِلَادَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari ‘anil wilaadati lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar sebab wiladah karena Allah Ta’ala.”

Tata cara mandi wajib (mandi wiladah) adalah bagian dari ajaran agama Islam dan biasanya dilakukan dalam situasi tertentu, seperti setelah berhubungan suami istri atau setelah melahirkan. Berikut adalah tata cara mandi wajib (mandi wiladah) dalam Islam:

• Niat: Pertama-tama, berniatlah dalam hati untuk mandi wajib dan membersihkan diri dengan niat untuk taat kepada Allah.

Baca Juga:  Eksplorasi Budaya Orang Arab

• Membasuh Tangan dan Kelima Jari: Mulailah dengan membaca Basmalah (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ) dan membaca doa:

• أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

• Kemudian basuh tangan tiga kali, lalu keringkan.

• Bilas Mulut dan Hidung: Cuci mulut dan hidung tiga kali dengan air.

• Membasuh Seluruh Tubuh: Tuangkan air ke seluruh tubuh, pastikan air merata hingga seluruh tubuh terkena air, termasuk bagian-bagian yang tertutup pakaian. dan Pastikan tidak ada bagian tubuh yang kering.

• Membersihkan Bagian Intim: Pastikan membersihkan bagian intim dengan air, baik bagi pria maupun wanita.

• Memakai Sabun (Opsional): Jika Anda ingin menggunakan sabun untuk membersihkan tubuh, pastikan sabun tersebut bersih dan halal.

• Tata Cara Bagi Wanita yang Menstruasi atau Nifas: Jika seorang wanita sedang dalam keadaan haid (menstruasi) atau nifas (setelah melahirkan), ia tidak diperbolehkan melakukan salat atau puasa. Mandi wajib dapat dilakukan setelah periode tersebut selesai dan darah telah berhenti. Setelah itu, wanita tersebut melakukan tata cara mandi wajib seperti biasa.

Baca Juga:  Memanfaatkan Usia dalam Sudut Pandang Islam: Memahami Nilai, Tanggung Jawab, dan Potensi

• Mengulang Mandi Jika Perlu: Jika Anda merasa mandi belum sempurna atau ada bagian tubuh yang tidak terkena air, Anda dapat mengulanginya.

• Doa Setelah Mandi: Setelah selesai mandi wajib, bacalah doa:

• اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci.”

Mandi wiladah, juga dikenal sebagai mandi wajib atau mandi besar, memiliki beberapa kegunaan penting dalam ajaran agama Islam. Berikut adalah beberapa kegunaan mandi wiladah:

1. Pembersihan Ritual:
Mandi wiladah digunakan untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual dari najis besar, seperti setelah berhubungan suami istri (janabah) atau setelah melahirkan (nifas). Ini memungkinkan individu untuk kembali berada dalam keadaan suci dan siap untuk melakukan ibadah.

2. Persiapan Ibadah:
Mandi wiladah diperlukan sebelum melakukan beberapa ibadah penting dalam Islam, seperti salat (sholat) dan puasa. Dengan mandi wiladah, seseorang mempersiapkan diri dalam keadaan yang tahir (suci), sehingga ibadah menjadi sah dan diterima oleh Allah.

Baca Juga:  Prabowo - Ganjar, Akankah Jadi Nyata?

3. Kebersihan dan Kesegaran:
Mandi wiladah tidak hanya membersihkan dari najis fisik, tetapi juga memberikan kesegaran dan perasaan bersih pada tubuh. Hal ini membantu meningkatkan kebersihan diri dan kenyamanan.

4. Renewal:
Mandi wiladah juga dapat dianggap sebagai bentuk perenungan dan pembaharuan spiritual. Melalui mandi wiladah, seseorang dapat merenungkan dosa-dosa dan melakukan tawbah (taubat) kepada Allah.

5. Meningkatkan Kehidupan Spiritual:
Melalui mandi wiladah, seseorang dapat merasa lebih dekat dengan Allah dan lebih siap untuk berkomunikasi dalam doa, dzikir, dan aktivitas ibadah lainnya.

6. Menghilangkan Penghalang Ibadah:
Mandi wiladah juga membantu menghilangkan penghalang dari melakukan ibadah. Terkadang, keadaan najis besar (janabah atau nifas) dapat menghambat seseorang dari beribadah. Mandi wiladah menghilangkan hambatan ini dan memungkinkan seseorang untuk beribadah dengan bebas.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan