Sebuah kejadian yang menyedihkan menimpa Alex McKeown, seorang pria berusia 33 tahun di Amerika Serikat, yang mengalami stroke. Alex tidak pernah menduga bahwa dirinya yang masih muda dapat terkena penyakit yang umumnya terjadi pada kelompok usia yang lebih tua.
“Rasanya luar biasa mendapatkan berita itu pada usia 33. Itu bertentangan dengan keyakinan saya,” ungkap Alex seperti yang dikutip dari Daily Mail.
Alex menceritakan pengalamannya saat mengalami stroke. Pada bulan Mei 2023, ia sering merasakan kelelahan saat bangun tidur di pagi hari. Meskipun merasa lelah, ia tetap memaksa diri untuk melakukan aktivitas, termasuk mengikuti kelas olahraga, karena takut dikenakan biaya jika tidak hadir.
Beberapa waktu setelah mengikuti kelas, Alex tiba-tiba kehilangan keseimbangan saat mengangkat beban. Ia juga mengalami pusing yang membuatnya tidak dapat melanjutkan kelas olahraga. Awalnya, Alex mengira kondisinya disebabkan oleh dehidrasi. Petugas kelas olahraga memberikannya air dan jus jeruk. Namun, kondisinya malah semakin memburuk, bahkan hingga ia terjatuh.
Petugas kelas olahraga segera menghubungi ambulans untuk membawa Alex ke rumah sakit. Menurut dokter, Alex didiagnosis mengidap aneurisma aorta atau pembengkakan pada salah satu arteri. Kondisi ini meningkatkan risiko pembentukan plak yang dapat menyumbat arteri dan menyebabkan stroke.
Dokter harus segera bertindak untuk mengatasi kondisi Alex, karena setiap menit stroke dapat menghancurkan 1,9 juta sel otak. Bekuan darah yang menyumbat arteri Alex harus segera diatasi. Dr. Ali Shaibani, kepala ahli radiologi saraf di Northwestern Medicine di Chicago, mengatakan bahwa kasus Alex sangat luar biasa karena umumnya stroke terjadi pada kelompok usia yang lebih tua.
Setelah menjalani perawatan intensif, Alex pulih dan tidak mengalami kerusakan jangka panjang. Namun, ia perlu menjalani pemeriksaan rutin untuk memantau dan memperbaiki aneurisma aortanya guna mencegah kemungkinan stroke di masa depan.
“Pelajaran terbesar yang saya dapat dari pengalaman ini adalah jika Anda merasa ada yang tidak beres, segera cari bantuan medis. Percayalah, itu sangat berharga,” ungkap Alex.
Kisah Alex mengingatkan kita semua akan pentingnya kesadaran terhadap kesehatan dan pentingnya mengambil tindakan segera saat merasakan adanya ketidaknormalan dalam tubuh. Stroke tidak mengenal batasan usia, dan gejala awalnya seringkali dapat disalahartikan atau diabaikan. Perhatian terhadap kesehatan pribadi dan upaya pencegahan yang tepat dapat memainkan peran penting dalam menjaga kesejahteraan dan menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Stroke adalah kondisi yang serius dan dapat mengancam nyawa. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu mencegah risiko stroke:
- Menjaga tekanan darah
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama untuk stroke. Jaga tekanan darah Anda dalam kisaran normal dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan rendah garam, berolahraga secara teratur, mengurangi konsumsi alkohol, dan menghindari stres.
- Makan makanan sehat
Pilihlah pola makan yang seimbang dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan, dan makanan rendah lemak. Hindari makanan yang tinggi kandungan lemak jenuh, kolesterol, dan garam.
- Aktif secara fisik
Rutinlah berolahraga selama minimal 30 menit setiap hari atau sesuai dengan kemampuan fisik Anda. Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, mengontrol tekanan darah, dan meningkatkan sirkulasi darah.
- Berhenti merokok
Merokok adalah faktor risiko yang signifikan untuk stroke. Jika Anda merokok, berhenti segera dan cari dukungan yang diperlukan untuk mengatasi kecanduan tersebut.
- Mengalami Stroke
Jika Anda memiliki diabetes, penting untuk menjaga kadar gula darah Anda dalam kisaran yang sehat melalui diet sehat, olahraga teratur, dan pengelolaan obat yang tepat.
Menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga faktor risiko di bawah kontrol dapat membantu mengurangi risiko stroke. Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan kesehatan yang unik, jadi konsultasikan dengan dokter untuk saran yang lebih spesifik sesuai kondisi Anda.