KPU sedang berupaya secara aktif untuk mengurangi jumlah data ganda dalam daftar pemilih Pemilu 2024. Menurut KPU, saat ini terdapat 672 data ganda yang tersisa dalam Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP), dari total 204 juta data. Ketua Divisi Data dan Informasi KPU RI, Betty Epsilon Idroos, menyatakan bahwa jumlah ini telah berhasil dikurangi dalam dua hari terakhir di tingkat provinsi, sehingga menjadi tantangan kecil bagi mereka dengan tingkat pemrosesan sebesar 0,0003%.
Betty menuturkan untuk ganda antarprovinsi awalnya ada kurang lebih 1,2 juta. Namun, Betty menyebut data itu berhasil ditekan dan tersisa 1.034.
“Ganda antarprovinsi 1.034, itu 0,0005%,” ujarnya.
“Jadi, data kegandaan sudah ditekan sedemikian rupa dari 204 juta pemilih, tinggal ini PR nya,” sambung dia.
Selain mengurangi data ganda, KPU juga telah berupaya mengurangi data invalid dalam Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP). Menurut Betty, data invalid saat ini tersisa 450, yang mencakup kesalahan tanggal lahir dan usia di bawah 17 tahun. Dia menjelaskan bahwa persentase pemrosesan data ini sangat kecil, hanya sebesar 0,0002%.
Selain itu, ada sekitar 38 orang dengan usia di atas 120 tahun yang tidak memiliki bukti keberadaan, atau sekitar 0,00002% dari total data. Betty menekankan bahwa angka-angka ini dapat dipertanggungjawabkan dan dia berharap data Daftar Pemilih Tetap (DPT) akan semakin membaik di masa mendatang.
Untuk memastikan keakuratan daftar pemilih yang akan digunakan dalam Pemilu 2024, KPU terus berupaya mengurangi jumlah data ganda. Menurut Betty Epsilon Idroos, Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU RI, dari 1,2 juta data ganda yang teridentifikasi pada pemutakhiran awal, saat ini hanya tinggal 1,706 data ganda yang belum terselesaikan. Upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa daftar pemilih yang digunakan dalam Pemilu 2024 adalah data yang valid dan akurat.
Data ganda dalam daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) per tanggal 20 Juni lalu mencapai 672 orang di provinsi. Hal ini diungkapkan oleh Betty Epsilon Idroos dari KPU RI. Dari total jumlah pemilih dalam DPSHP sebanyak 203.456.665 orang, tinggal 0,0003 persen data ganda di tingkat provinsi. Selain itu, terdapat 1.034 data ganda antarprovinsi, yang merupakan 0,0005 persen dari total pemilih.
Betty menyebut bahwa upaya untuk mengurangi kegandaan data telah dilakukan dengan baik. Selain itu, data invalid tanggal lahir pemilih, termasuk yang berusia di bawah 17 tahun dan di atas 120 tahun, hanya tersisa 488 data. Betty menjelaskan bahwa saat ini DPT sedang dalam tahap rekapitulasi dari tingkat kabupaten/kota hingga tingkat nasional. Setelah DPT ditetapkan, tidak ada perubahan yang dapat dilakukan, meskipun jika ada pemilih yang meninggal dunia, tanda abu-abu akan diberikan pada hari pemungutan suara sebagai tanda bahwa pemilih tersebut telah meninggal.
Betty menjelaskan bahwa dalam hal data invalid, dari sekitar 204 juta data pemilih, terdapat 450 data atau sekitar 0,0002 persen yang dianggap invalid dan belum diselesaikan oleh KPU. Data tersebut terdiri dari pemilih yang berusia di bawah 17 tahun namun masuk ke daftar pemilih untuk Pemilu 2024. Selain itu, terdapat sekitar 38 orang atau sekitar 0,00002 persen data invalid yang merupakan pemilih dengan usia di atas 120 tahun dan tidak ada bukti bahwa mereka masih hidup.