Scroll untuk baca artikel
Alaku
Alaku
Alaku
News

Koalisi Anies Sedang Ribut Karena Cuitan Andi Arief Pada Media Sosial Miliknya

×

Koalisi Anies Sedang Ribut Karena Cuitan Andi Arief Pada Media Sosial Miliknya

Sebarkan artikel ini
Koalisi Anies Sedang Ribut Karena Cuitan Andi Arief Pada Media Sosial Miliknya
Koalisi Anies Sedang Ribut Karena Cuitan Andi Arief Pada Media Sosial Miliknya - foto dok antaranews

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) cuit soal adanya Partai mengkhianati koalisi. Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) menegaskan kalau tidak ada parpol di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang berkhianat.

“Biasa dinamika. Masing-masing punya alasan.Tidak ada yang berkhianat,” kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali saat dihubungi, Selasa (22/8/2023) dilangsir detiknews.

Alaku

Mardani juga mengatakan kalau masing-masing Partai Politik (Parpol) memiliki perhitungan tersendiri. Ia menegaskan bahwa KPP akan bersikap lentut dam saling percaya satu sama lain.

Baginya, setiap orang memiliki perhitungan masing-masing karena semua hal bisa saja benar. Terlebih saat ini yang terpenting menggapai kemenangan karena itu KPP bersifat lentur dan saling percaya.

Sebelumnya juga Andi Arief membuat cuitan perihal partai yang mengkhianati koalisi. Hal itu diungkapkan Andi Arief melalui akun sosial medianya yaitu Twitter yang diunggah pada hari Selasa (22/8/2023).

Andi Arief hanya mengatakan kalau partainya akan terus bersama PKS meski akan ada satu partai lain yang mungkin saja mengkhianati koalisi. Ditanya lebih lanjut soal cuitannya, Andi Arief masih membisu tak bisa memberikan jawaban.

Baca Juga:  Kebakaran Hutan Seluas 4 Juta Hektar di Canada Membuat Kota New York Terselimuti Asap

“Kami akan terus bersama PKS meski satu partai lain mengkhianati koalisi,” tulis Andi Arief di akun Twitternya.

Mendengar pernyataan Andi Arief mengenai cuitannya di akun Twitter. Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali langsung menyentil dan memberikan pendapat. Politikus Demokrat Kamhar Lakumani membele Andi Arief. Menurutnya Andi Arief tidak menuding partai mana pun, dengan begitu tidak perlu direspons secara berlebihan. Apalagi dalam interaksi dan tindakan dalam politik modern dibangun dalam bingkai rasional. Tidak boleh ada yang bawa perasaan (Baper) dan tidak perlu dijadikan polemik.

Kamhar juga menegaskan kalau nantinya penentuan Calon Wakil Presiden (Cawapres) sepenuhnya akan ada di tangan calon presiden (capres) Anies Baswedan untuk dijadikan pendamping. Kamhar juga tidak terlalu mempermasalahkan jika ada kriteria tambahan persoalan pendamping Anies untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Juga:  Pelaku Pembunuhan Pasutri Bos Kolam Renang di Tulungagung Ditangkap oleh Polisi

Kamhar juga kembali mengingatkan dalam waktu pelaksanaan nantinya. Deklarasi paket komplit, apalagi saat ini piagam kerja sama 3 partai poin ke 4 bahwa dalam waktu yang tidak akan lama lagi KPP akan menyelenggarakan calon presiden dan calon wakil presiden 2024-2029. Karena bagi Kamhar saat ini pihaknya telah melewati separuh penandatanganan deklarasi menuju pemilihan presiden (pilpres) artinya telah ada kesamaan. Jadi ini bukan desakan yang tak berdasar tapi KPP adalah orang taat akan azas.

Selain itu Deputi Bappuli Demokrat juga menyebut kalau koalisi yang bida menentukan pasangan dan cawapres di menit-menit akhir menjelang pendaftaran yaitu yang memiliki keunggulan elektabilitas tinggi maupun berstatus sebagai penguasa. Kamhar juga mengatakan Koalisi Perubahan Untuk Persatuan tidak memiliki faktor tersebut.

Selain itu disisi lain Ahmad Ali, sebelumnya sudah menegaskan kau Nasdem tidak memiliki rekam jejak sebagai seorang pengkhianat. Mad Ali terus menekankan kalau NasDem tifak mungkin mengkhianati koalisi terlebih NasDem yang merupakan Partai Pertama yang mengusung Anies sebagai capres 2024.

Baca Juga:  Praktisi Bengkulu Kritik Kebijakan PJ Walikota Terkait Larangan Jukir Alfamart, Mengakibatkan 68 KK Menganggur

Ia juga mengatakan tidak mungkin Partai NasDem mengkhianati koalisi, menurutnya orang waras pasti akan tertawa mendengar hal itu. Ditambah seluruh orang tahu bagaimana partai NasDem mengambil langkah yang tidak populis untuk mendeklarasikan Anies sebelum akhirnya seluruh partai pendukung Anies bergabung dan membentuk Koalisi.

Populisme adalah suatu pendekatan politik di mana para pemimpin berusaha untuk mendapatkan dukungan dengan mengklaim mewakili kepentingan rakyat biasa melawan elitis atau establishment. Populis umumnya menekankan retorika yang sederhana dan menarik secara emosional, sering kali mengabaikan kompleksitas isu-isu dan meremehkan institusi atau sistem yang ada. Meskipun populisme bisa memiliki dampak positif dengan membawa perubahan yang diinginkan oleh banyak orang, seringkali juga dikaitkan dengan retorika ekstrem, demonisasi lawan politik, dan keputusan impulsif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *