Kepala Dusun di OKUT yaitu Pematang Jati, Joko Margonon (41), ditemukan dalam keadaan tergeletak dengan luka tusuk di jalan depan rumah Ketua RT di Dusun Pematang Jati, Desa Mendayun, Kecamatan Madang Suku I, OKUT, pada Jumat (23/6) siang. Informasi ini telah dikonfirmasi oleh Kasat Reskrim Polres OKUT AKP Hamsal.
“Iya benar, korban merupakan seorang Kadus aktif di sana,” kata Hamsal dikonfirmasi detikSumbagsel, Sabtu (24/6/2023).
Korban awalnya ditemukan oleh warga posisi terkapar dengan kondisi penuh luka tusuk di tubuhnya. Melihat itu, warga kemudian melapor ke keluarga korban.
Keluarga korban berusaha menyelamatkannya dengan membawa korban ke Bidan Desa Gunung Terang, Madang Suku I. Namun sayangnya, upaya tersebut tidak berhasil menyelamatkan nyawanya.
Pada saat ditemukan, tubuh korban mengalami sekitar 7 luka tusuk, termasuk 3 di punggung belakang, 1 di pinggang kanan, 1 di perut, 1 di bawah ketiak kanan, dan 1 di pergelangan tangan kiri.
Beberapa saksi di tempat kejadian seperti Suroto, pemilik rumah dan Ketua RT Sunar, warga Sungai Tebu, Febri (anak Sunar), dan seorang pria tidak dikenal dari Unit 8 Batumarta yang masih menjadi adik ipar Sunar, telah memberikan keterangan kepada polisi.
Saat ini, pihak kepolisian telah mengetahui identitas pelaku dan sedang melakukan pengejaran. Motif dari kejadian ini juga masih dalam penyelidikan, namun yang jelas korban sedang berkunjung ke rumah RT saat kejadian terjadi.
Kemungkinan yang terjadi dalam kasus ini masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian. Berdasarkan informasi yang telah diperoleh, beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab kejadian tersebut antara lain:
- Motif pribadi:
Terdapat kemungkinan adanya konflik atau perselisihan pribadi antara korban dengan pelaku yang menyebabkan terjadinya penyerangan tersebut. - Kejahatan terorganisir:
Kemungkinan terdapat keterlibatan kelompok atau sindikat kejahatan terorganisir dalam kasus ini, yang mungkin memiliki motif tertentu atau melibatkan pihak lain. - Perampokan atau pembunuhan untuk tujuan materi:
Ada kemungkinan bahwa korban menjadi target perampokan atau pembunuhan dengan motif untuk mendapatkan barang berharga yang dimiliki korban.
Namun, untuk memastikan kemungkinan yang terjadi, penyelidikan lebih lanjut dan analisis forensik akan diperlukan oleh pihak berwenang. Hingga saat ini, informasi lebih lanjut tentang motif dan identitas pelaku masih dalam proses pengumpulan dan pengejaran oleh polisi.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku untuk mengungkap kejadian tersebut. Beberapa kemungkinan lain yang bisa terjadi meliputi:
- Konflik sosial atau politik:
Ada kemungkinan bahwa kejadian tersebut terkait dengan konflik sosial atau politik di daerah tersebut. Faktor-faktor seperti perbedaan pandangan atau perselisihan dalam lingkup komunitas atau kelompok masyarakat bisa menjadi pemicu kejadian ini. - Pembalasan dendam:
Kemungkinan adanya motif pembalasan dendam terhadap korban, yang bisa berkaitan dengan peristiwa atau tindakan sebelumnya yang melibatkan korban dan pelaku. - Kejahatan kasus pribadi:
Terdapat kemungkinan bahwa penyerangan ini merupakan hasil dari tindakan kejahatan kasus pribadi, seperti konflik antara kelompok atau individu yang tidak terkait dengan faktor-faktor lain yang lebih luas. - Gangguan mental atau emosional:
Kemungkinan terdapat faktor-faktor psikologis, seperti gangguan mental atau emosional, yang mempengaruhi pelaku untuk melakukan tindakan kekerasan tersebut.
Namun, semua kemungkinan ini masih bersifat spekulatif dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya. Pihak kepolisian akan terus bekerja untuk mengumpulkan bukti dan informasi yang dibutuhkan guna mengidentifikasi dan menangkap pelaku serta mengungkap motif di balik kejadian tragis ini.
Kepala Dusun di OKUT Sumsel Ditemukan Tewas Depan Rumah RT Penuh Dengan Luka Tusuk!