Panji Petualang, yang bernama asli Muhammad Panji adalah seorang aktor, pembawa acara, pawang hewan, sekaligus konten kreator di Youtube dengan nama kanal Panji Petualang TV. Pria kelahiran lahir 27 Juli 1989 ini, terkenal dengan keahliannya menaklukan berbagai hewan.
Setelah pada tahun 2017, dikabarkan meninggal dunia dikarenakan gigitan komodo di Pulau Komodo, yang kemudian diketahui berita tersebut adalah hoax atau berita bohong. Sekarang Panji Petualang kembali viral dengan kabar bahwa dirinya mengidap diabetes, yang membuat tubuhnya terlihat lebih kurus.
Dalam video Youtube milik Dedi Mulyadi, diketahui bahwa Panji Petualang mengakui bahwa dirinya mengidap diabetes. Dedi Mulyadi dalm video tersebut, terkejut melihat Panji Petualang yang terlihat pucat dan semakin kurus.
Panji Petualang mengungkapkan, bahwa penyakit diabetes tersebut sudah ia derita sejak 5 bulan terakhir.
“Sudah lima bulan pak sakit gula. Kemarin itu sih dicek 200 mg, kadang-kadang 300 mg,” ucapnya pada Dedi, dikutip detikhealth.
Diabetes adalah kondisi medis kronis yang terjadi ketika kadar gula darah, juga dikenal sebagai kadar glukosa darah, secara konsisten terlalu tinggi. Gula darah adalah sumber energi penting bagi sel-sel tubuh Anda, dan berasal dari makanan yang Anda konsumsi. Insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas, membantu mengatur gula darah dengan memungkinkannya masuk ke dalam sel-sel Anda di mana ia dapat digunakan untuk energi.
Terdapat tiga tipe utama diabetes:
- Diabetes Tipe 1
Ini adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh dengan salah menganggap dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Orang dengan diabetes Tipe 1 memerlukan suntikan insulin atau pompa insulin untuk mengatur kadar gula darah.
- Diabetes Tipe 2
Ini adalah tipe diabetes yang paling umum dan sering terkait dengan faktor gaya hidup seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan yang buruk. Pada diabetes Tipe 2, tubuh Anda either tidak memproduksi cukup insulin atau menjadi kebal terhadap efek insulin. Diabetes Tipe 2 sering dapat diatur melalui perubahan gaya hidup, obat-obatan oral, dan kadang-kadang suntikan insulin.
- Diabetes Gestasional
Tipe diabetes ini terjadi selama kehamilan dan biasanya membaik setelah melahirkan. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula darah yang berkembang selama kehamilan pada wanita yang sebelumnya tidak memiliki diabetes. Diabetes gestasional memerlukan pemantauan dan pengaturan yang cermat untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.
Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi seiring waktu, termasuk penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kerusakan saraf, dan masalah penglihatan. Mengelola diabetes umumnya melibatkan kombinasi pemantauan gula darah secara teratur, obat-obatan (insulin atau obat oral), pola makan sehat, aktivitas fisik yang teratur, dan menjaga berat badan yang sehat.
Penting bagi individu dengan diabetes untuk bekerja sama dengan tim perawatan kesehatan mereka, yang mungkin meliputi dokter, perawat, ahli gizi, dan pendidik diabetes, untuk mengembangkan rencana pengelolaan diabetes yang personal. Dengan mengatur kadar gula darah secara efektif dan membuat pilihan gaya hidup sehat, banyak orang dengan diabetes dapat menjalani kehidupan yang penuh dan aktif.
Selain itu, diabetes dapat menyebabkan penurunan berat badan pada beberapa orang karena berbagai faktor yang terkait dengan perubahan metabolisme dan penggunaan energi dalam tubuh. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang dengan diabetes mengalami penurunan berat badan, dan dampaknya dapat bervariasi tergantung pada tipe diabetes dan seberapa baik diabetes tersebut dikelola.
Beberapa alasan mengapa diabetes bisa menyebabkan penurunan berat badan adalah:
- Kehilangan Cairan
Peningkatan kadar gula darah pada diabetes dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh melalui urin. Ketika kadar gula darah sangat tinggi, tubuh cenderung mengeluarkan lebih banyak air melalui urine, yang dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan.
- Hilangnya Kalori
Pada diabetes tipe 1 yang tidak terkontrol, tubuh tidak dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi karena kurangnya insulin. Sebagai hasilnya, tubuh mulai menguraikan lemak dan protein sebagai sumber alternatif energi. Proses ini dapat menyebabkan hilangnya kalori dan penurunan berat badan.
- Katabolisme Protein
Diabetes yang tidak terkontrol, terutama diabetes tipe 1, dapat menyebabkan tubuh mengalami katabolisme protein. Ini berarti tubuh mulai memecah protein otot untuk mendapatkan energi, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan kelemahan.
- Kurangnya Nutrisi
Pengelolaan diabetes yang buruk atau tidak terkontrol dapat menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi oleh tubuh. Hal ini bisa mengakibatkan kurangnya zat gizi penting yang dapat mempengaruhi berat badan dan kesehatan secara keseluruhan.
- Gangguan Selera Makan
Perubahan kadar gula darah dan kerusakan saraf yang terkait dengan diabetes dapat mempengaruhi selera makan, menyebabkan penurunan nafsu makan dan asupan kalori yang berkurang.
Penting untuk diingat bahwa penurunan berat badan yang signifikan dan tidak diinginkan pada seseorang dengan diabetes perlu dievaluasi oleh profesional medis. Seiring dengan pengelolaan gula darah yang baik, mungkin diperlukan perencanaan makan yang tepat dan perubahan gaya hidup untuk menjaga berat badan dan kesehatan yang optimal.