Oleh : Riswan
SABTU MALAM, 14 Juni 2025 Gedung Daerah Bengkulu tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya para pejabat. Malam itu, menjadi saksi lahirnya sebuah gerakan fiskal berbasis aspirasi: Rumah Aspirasi Bantu Rakyat. Gubernur Helmi Hasan memimpin langsung peluncuran acara ini dengan semangat kolaboratif yang kental. Hadir para kepala OPD, akademisi, mahasiswa, hingga tokoh masyarakat dari berbagai lapisan.
Acara ini bukan sekadar seremonial. Ini bedah nyata isi dompet daerah. Di hadapan publik, Plt. Kepala BPKAD M. Risky Al Fadli dan Kepala Dinas PU Tejo Suroso membuka data dan menyampaikan fakta gamblang dari 1.330 km jalan provinsi, 493 km dalam kondisi rusak. Di sisi lain, APBD Bengkulu hanya sekitar Rp3,1 triliun—jumlah yang terbatas untuk membiayai seluruh kebutuhan dasar seperti jalan, pendidikan, dan kesehatan.
Tantangan makin berat ketika pemerintah pusat melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2025 dan PMK Nomor 29 Tahun 2025 memangkas Rp172 miliar dari Dana Alokasi Umum dan DAK Fisik untuk Bengkulu. Tapi Pemprov tidak larut dalam keluhan. Justru menjadi momentum untuk mengatur ulang keuangan daerah secara sehat.