Alaku

Dewi Perssik dan Ketua RT, Tidak Mau Pindahkan Sapi Sebelum Dibayar Rp 100 Juta

Dewi Perssik dan Ketua RT, Tidak Mau Pindahkan Sapi Sebelum Dibayar Rp 100 Juta – foto istimewa

Sengketa antara Dewi Perssik dan Ketua RT mengenai sapi kurban yang belum terselesaikan terus mencuri perhatian publik. Kedua belah pihak masih terlibat dalam perdebatan mengenai pemindahan sapi tersebut. Meskipun telah dilakukan mediasi, titik terang belum ditemukan.

Dewi Perssik mengklaim bahwa sapi kurban miliknya ditolak, sementara Ketua RT, Malkan, membantah tuduhan tersebut. Sengketa ini menimbulkan pertanyaan tentang komunikasi yang kurang baik dan tanggung jawab dalam menjaga amanah. Artikel ini akan menjelaskan kronologi peristiwa dan argumen yang disampaikan oleh kedua belah pihak dalam upaya untuk mencapai pemahaman dan solusi yang adil.

Dewi Perssik dan Ketua RT setempat, Malkan, masih berselisih terkait sapi kurban. Kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan setelah upaya mediasi.

Malkan menegaskan bahwa ia tidak pernah menolak sapi kurban milik Dewi Perssik. “Tidak ada penolakan. Karena kami menerima. Sapi datang pada pukul 10.00 pagi dan berada di sini sampai pukul 16.00. Apakah itu dianggap penolakan? Tidak ada penolakan,” kata Malkan, Ketua RT setempat, setelah mediasi dengan Dewi Perssik baru-baru ini.

Baca Juga:  Hasil Final FA Cup

Malkan juga menekankan bahwa kasus ini tidak ada hubungannya dengan politik dan ia bersedia menerima hewan kurban dari siapa pun. Lebih lanjut, Malkan mencoba menjelaskan kejadian yang terjadi antara dirinya dan Dewi Perssik.

Saat itu, Malkan menerima sapi milik Dewi Perssik dan menerima dengan baik. Namun, seorang ART yang bekerja dengan Dewi Perssik meminta kembali sapi tersebut pada pukul 13.00.
Malkan kemudian menegaskan bahwa sapi milik Dewi Perssik harus segera diambil jika diminta kembali. Malkan memberikan waktu kepada pihak Dewi Perssik hingga pukul 19.00 untuk mengambil sapi tersebut.

“Bayangkan jika sapi yang bernilai tinggi itu hilang. Oleh karena itu, saya mengatakan bahwa jika sapi tidak diambil hingga pukul 7 malam, saya akan melepaskannya. Melepaskan sapi berarti saya melepaskan tanggung jawab,” tegas Malkan saat itu dalam detikcom. Selain itu, Malkan juga menolak untuk memindahkan sapi milik Dewi Perssik, meskipun dibayar Rp 100 juta.

Baca Juga:  Kabasarnas Jadi Tersangka Kasus Suap dengan Harta 10M Lebih

“Seharusnya jika dia membutuhkannya, dia berkomunikasi. Dia meninggalkannya di sini tanpa berkomunikasi, dan tiba-tiba dia ingin mengambilnya kembali tanpa berkomunikasi. Bukankah meletakkannya di sini di bawah pengawasan kami adalah bentuk empati? Bagaimana bisa dikatakan bahwa saya menolak? Bagaimana?” tegas Malkan.

“Jika ini masalah kepercayaan, silakan tanyakan kepada warga; biarkan mereka yang menjawab,” lanjutnya. “Semoga Allah menunjukkan kebenaran di Jumat yang penuh berkah ini. Amin, yarobbal alamin,” tambah Dewi Perssik.

Hingga saat ini, kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan. Kepolisian Cilandak, yang menangani kasus ini, berencana untuk mengadakan mediasi lanjutan agar kedua pihak dapat bertemu dan menjalankan mediasi kembali.

Kisruh antara Dewi Perssik dan Ketua RT terkait sapi kurban menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Meskipun mediasi telah dilakukan, kesepakatan antara keduanya belum tercapai. Pertanyaan mengenai tanggung jawab, komunikasi, dan saling memahami antara warga dan pihak berwenang pun muncul dalam konteks ini.

Baca Juga:  Balasan Surat KPU untuk Bawaslu

Semoga kedua belah pihak dapat menemukan titik temu yang saling menguntungkan dan mencapai penyelesaian yang adil dalam sengketa ini. Kejadian ini juga dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak mengenai pentingnya komunikasi yang baik dan pemahaman yang saling menghormati dalam menghadapi perbedaan pendapat. Dalam situasi ini, kita berharap agar kebenaran terungkap dan kedamaian dapat dipulihkan untuk kebaikan bersama.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan