Alaku

Bahaya Saat Membonceng Anak! Tetap Waspada! Karena Bisa Berujung Fatal!

Bahaya Saat Membonceng Anak! Tetap Waspada! Karena Bisa Berujung Fatal!

Mengendarai sepeda motor bersama anak atau membonceng anak memiliki dampak yang signifikan bagi pengendara maupun anak sebagai penumpang. Namun, penting untuk tetap waspada karena kesenangan ini dapat berubah menjadi kecelakaan dalam sekejap.

Salah satu kebiasaan yang umum dilakukan oleh orang tua adalah mengajak anak berjalan-jalan menggunakan sepeda motor. Aktivitas ini menjadi kesempatan untuk mempererat ikatan emosional antara orang tua dan anak.

Namun, kita harus tetap waspada dan mengatasi batasan yang dimiliki oleh anak kecil dengan baik saat berkendara, sehingga situasi ini tidak berubah menjadi sebuah bencana. Penting untuk selalu memperhatikan penggunaan perangkat keselamatan, dan jangan pernah mengabaikannya.

Menurut Agus Sani, Kepala Promosi Keselamatan Berkendara dari Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta Tangerang, mengajak anak untuk naik motor pada sore hari atau pagi merupakan pemandangan umum yang dilakukan oleh masyarakat sekitar pemukiman. Namun, sangat disayangkan bahwa sering terjadi kecerobohan dalam melakukan hal tersebut.

Agus menjelaskan beberapa kecerobohan yang sering terjadi saat membonceng anak, antara lain:

  1. Mengabaikan penggunaan helm, yang merupakan perlengkapan keselamatan utama, dengan alasan hanya melakukan perjalanan dekat.
  2. Tidak memperhatikan keamanan anak saat membonceng, seperti tidak memberikan helm dan pakaian yang aman.
  3. Mengabaikan kemampuan anak untuk beradaptasi saat dibonceng, terutama jika mereka masih terlalu kecil atau mengantuk.
  4. Selain melakukan perjalanan dekat, sering kali ditemui pengendara yang membawa anak dalam perjalanan yang jauh, misalnya saat mudik lebaran.
  5. Membonceng lebih dari satu anak.
Baca Juga:  Berikut Contoh Pelanggaran HAM Berat dan Ringan di Indonesia

Agus menekankan pentingnya tidak mengabaikan kondisi-kondisi di atas karena dapat berisiko mengundang bahaya, terutama bagi anak. Ia menyarankan untuk selalu bijaksana dan berusaha mencari keamanan ketika memutuskan untuk mengajak anak naik motor.

Agus menjelaskan bahwa memahami kemampuan anak untuk dibonceng adalah syarat utama sebelum memutuskan untuk berkendara dengan anak. Tidak peduli seberapa dekat perjalanan tersebut, kondisi yang tidak menentu dapat menjadi pemicu kecelakaan yang harus diantisipasi dengan menggunakan perlengkapan keselamatan yang tepat. Pastikan anak tidak mengantuk saat dalam perjalanan dan usahakan agar anak yang dibonceng sudah mampu duduk dengan baik di belakang pengendara.

“Dua hal yang penting, selain menjaga keselamatan anak, sikap peduli dari pengendara akan menjadi pelajaran dan pengalaman berharga bagi anak di masa depan saat mereka menjadi pengendara dan memahami standar keselamatan berkendara. Tetaplah berusaha untuk mencari keamanan di jalan,” ungkapnya

Baca Juga:  Cara Mendapatkan KTP Digital, Kemudahan dalam Akses Identitas Kependudukan

Berkendara motor dapat melibatkan beberapa bahaya yang perlu diwaspadai. Beberapa contoh hal yang dapat membahayakan saat berkendara motor meliputi:

  1. Kurangnya penggunaan helm: Tidak menggunakan helm atau menggunakan helm yang tidak sesuai standar dapat meningkatkan risiko cedera serius pada kepala saat terjadi kecelakaan.
  2. Kelebihan kecepatan: Melampaui batas kecepatan yang ditetapkan dapat mengurangi waktu reaksi pengendara, meningkatkan risiko kecelakaan, dan membuat cedera yang terjadi menjadi lebih serius.
  3. Mengemudi dalam kondisi mabuk atau terpengaruh obat-obatan: Mengemudi dalam kondisi mabuk atau terpengaruh obat-obatan dapat mengurangi konsentrasi, koordinasi, dan waktu reaksi, meningkatkan risiko kecelakaan yang serius.
  4. Penggunaan telepon genggam saat berkendara: Terlibat dalam penggunaan telepon genggam, seperti menelepon atau mengirim pesan teks, saat berkendara motor dapat mengalihkan perhatian pengendara dan meningkatkan risiko kecelakaan.
  5. Penggunaan helm yang tidak tepat: Menggunakan helm yang tidak pas atau tidak sesuai dengan standar dapat mengurangi perlindungan dan kenyamanan saat berkendara.
  6. Kurangnya pemeliharaan kendaraan: Kendaraan yang tidak terawat dengan baik, seperti rem yang aus atau ban yang kempis, dapat mengurangi kendali pengendara dan meningkatkan risiko kecelakaan.
  7. Tidak mematuhi aturan lalu lintas: Melanggar aturan lalu lintas, seperti melawan arah, melanggar lampu merah, atau berbelok tanpa memberi isyarat, dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan membahayakan pengendara lain di jalan.
  8. Ketidakpatuhan terhadap keselamatan berkendara: Tidak menggunakan perlengkapan keselamatan seperti jaket pelindung, sarung tangan, sepatu yang sesuai, atau visibilitas rendah saat berkendara di malam hari tanpa menggunakan lampu dan reflektor dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan cedera.
Baca Juga:  Kontestasi Pemilihan Presiden, Anies - Cak Imin Kunjungi Ponpes di Jombang

Penting untuk selalu memperhatikan keselamatan saat berkendara motor dan mematuhi aturan lalu lintas. Mengemudi dengan hati-hati, menggunakan perlengkapan keselamatan yang sesuai, dan memperhatikan kondisi kendaraan dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan dan melindungi diri sendiri serta pengendara lain di jalan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan