Pilpres RI Disorot Media Asing
Salah satu sorotan media asing terhadap pemilihan presiden Republik Indonesia (Pilpres RI), khususnya yang berbasis di Amerika Serikat (AS), The Diplomat, mengulas tentang dukungan yang signifikan dari warga terhadap salah satu bakal calon presiden (bacapres). Artikel tersebut, yang dirilis pada hari Rabu, menyoroti hasil survei dari sebuah lembaga yang memperlihatkan tingginya tingkat dukungan tersebut.
“Pada hari Minggu, lembaga survei Indonesia Indikator, menerbitkan hasil survei yang menanyakan 1.220 calon pemilih yang kemungkinan akan mereka dukung pada pemilihan presiden tahun depan,” tulis artikel tersebut dakam CNBC Indonesia, Kamis (27/7/2023).
“Memimpin tiga pesaing yang paling mungkin, meskipun dengan selisih tipis, adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, seorang komandan pasukan khusus era Suharto yang telah dua kali mencalonkan diri sebagai presiden,” tambahnya.
Dalam laporan tersebut, media The Diplomat juga menyajikan data dari hasil survei yang menunjukkan tingkat dukungan dari responden terhadap beberapa bakal calon presiden (bacapres) RI. Dikemukakan bahwa Prabowo mendapat dukungan sebesar 36,8% dari responden, sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di posisi kedua dengan dukungan 35,7%, dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan berada di posisi terakhir dengan tingkat dukungan 21,5%. Data ini memberikan gambaran tentang perbedaan dukungan yang ada di kalangan masyarakat terhadap para kandidat tersebut.
Dalam pertarungan dua arah antara Prabowo dan Ganjar, terlihat dengan jelas bahwa Prabowo unggul dengan perbandingan 49,5% berbanding 40,9%, demikian disampaikan dalam kutipan survei yang sama yang dikutip oleh media tersebut.
Selain survei dari Indikator, media tersebut juga mencantumkan data dari lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Hasil survei LSI menunjukkan bahwa Prabowo memimpin dalam perolehan dukungan untuk pertama kalinya, dengan tingkat persetujuan sebesar 34,3%, yang mengungguli Ganjar yang memperoleh 32,7% dukungan, dan Anies yang berada di posisi ketiga dengan persentase dukungan sebesar 22,1%. Data dari survei ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang posisi dan popularitas masing-masing kandidat dalam persaingan Pilpres RI.
“Namun, yang mencolok dari survei Indikator adalah bahwa survei ini sangat condong ke pemilih yang lebih muda, dengan lebih dari 60 persen responden berusia di bawah 42 tahun. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan sampel yang akurat tentang demografi kaum muda Indonesia,” tulisnya lagi.
Media Hong Kong South China Morning Post (SCMP) juga menyoroti pemilihan presiden RI. Namun, lebih ke arah dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang berkuasa telah berusaha untuk menegaskan kembali dukungan Presiden Joko Widodo untuk calon presidennya Ganjar Pranowo, menyusul spekulasi tentang siapa yang akan didukung oleh pemimpin tersebut,” muat artikel itu.
“Dengan pemilihan yang semakin dekat pada bulan Februari, pengamat mengatakan bahwa Widodo mungkin lebih suka Menteri Pertahanannya Prabowo Subianto mengambil posisi puncak,” tambahnya.
Dalam laporan tersebut, selain menyajikan hasil survei dari beberapa lembaga, media tersebut juga memuat komentar dari putri Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, dan Ketua DPR, Puan Maharani.
Puan menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Jokowi akan tetap berada di pihak PDI-P. Komentar tersebut menggambarkan dukungan kuat dan keyakinan dari Puan terhadap kesetiaan Presiden Jokowi terhadap partai tersebut.
“Saya yakin Jokowi akan tetap bersama PDI-P,” kata Puan.
Kehadiran komentar dari tokoh-tokoh penting seperti Puan Maharani memberikan wawasan lebih lanjut mengenai dinamika politik dan kekuatan dukungan di internal partai politik tersebut, dan memberikan informasi yang menarik bagi pembaca untuk memahami dinamika politik dalam Pilpres RI.
“Presiden telah didukung dan dipromosikan dua kali [dalam pemilu] oleh PDI-P. Dalam pemilihan berikutnya, dia akan melakukan hal yang sama,” tambahnya.
