Alaku
BengkuluBerita TerkiniNasionalPolitik

Waspada! Nama Gubernur Bengkulu Dicatut dalam Video Deepfake Penipuan, Begini Cara Bedakannya

Tangkapan Layar video yang beredar di TikTok menampilkan sosok mirip Helmi Hasan yang menyarankan masyarakat membeli motor dengan harga murah
Tangkapan Layar video yang beredar di TikTok menampilkan sosok mirip Helmi Hasan yang menyarankan masyarakat membeli motor dengan harga murah

Bengkulu – Setelah sukses menggelar acara “Makan Besar Bersama Willie Salim”, nama Gubernur Bengkulu Helmi Hasan justru dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab, Kamis (10/4/25).

Sebuah video yang beredar di TikTok menampilkan sosok mirip Helmi Hasan yang menyarankan masyarakat membeli motor dengan harga murah. Video ini diduga hasil manipulasi deepfake, teknologi berbasis AI yang bisa membuat wajah dan suara seseorang tampak nyata, padahal palsu.

Ini jelas penipuan. Tokoh nasional seperti Prabowo dan Gibran pun pernah jadi korban. Masyarakat harus waspada,” tegas Teuku Zulkarnain, anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Partai Amanat Nasional, Kamis (10/4/25).

Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih selektif dan bijak saat menerima informasi di media sosial, apalagi jika menyangkut ajakan transaksi keuangan yang mengatasnamakan pejabat publik.

Jangan langsung percaya. Laporkan jika mencurigakan,” tutup Teuku Zulkarnain.

Video deepfake bukan sekadar lelucon digital. Jika dimanfaatkan untuk menipu, dampaknya bisa sangat merugikan. Yuk, jadi warga digital yang cerdas!

Cara Membedakan Video Asli dan Deepfake:

1. Perhatikan Gerakan Wajah dan Bibir

Deepfake sering kali terlihat tidak sinkron antara suara dan gerakan bibir.

2. Cek Pencahayaan dan Bayangan

Video palsu biasanya memiliki pencahayaan yang tidak alami, atau bayangan wajah yang aneh.

3. Kualitas Video Terlalu Halus atau Terlalu Buram

Video deepfake bisa tampak “plastik” atau blur di bagian wajah.

4. Lihat di Akun Resmi

Jika ada pernyataan penting dari tokoh publik, cek di akun media sosial resmi atau situs lembaga pemerintah.

5. Gunakan Alat Pendeteksi Deepfake

Beberapa situs dan aplikasi kini bisa membantu mendeteksi konten manipulatif berbasis AI.

Exit mobile version