Bengkulu, Repoeblik – Pemerintah Kota Bengkulu sedang mengkaji kemungkinan menerapkan teknologi pengelolaan sampah dan air dari perusahaan Non Governmental Organization (NGO) Swiss Green Projects (SGP) guna mengatasi masalah sampah secara berkelanjutan dan mengurangi dampak polusi udara di kota ini.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu, Riduan, penerapan teknologi ini menjadi alternatif yang sangat menarik. “Kami menunggu dahulu, kami setuju sekali teknologi tersebut diterapkan. Tetapi saat ini sedang dikaji karena memerlukan beberapa penyesuaian,” ujar Riduan di Kota Bengkulu, Selasa dilangsir Antara News.
Kota Bengkulu telah lama menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah dan air limbah. Masalah ini bukan hanya menciptakan lingkungan yang tidak sehat tetapi juga berdampak pada polusi udara yang semakin meningkat. Oleh karena itu, penerapan teknologi modern ini diharapkan dapat memberikan solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Riduan juga menjelaskan bahwa setelah pembahasan selesai, teknologi pengelolaan sampah dan air dari SGP dapat segera diterapkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang saat ini sudah penuh. Hal ini diharapkan dapat membantu mengelola sampah dengan lebih efisien dan mengurangi dampak lingkungan yang merugikan.
Penerapan teknologi Swiss Green Projects (SGP) di Kota Bengkulu juga diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi daerah-daerah lain dalam upaya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Selain itu, langkah ini sejalan dengan upaya global untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam hal pengurangan polusi dan perbaikan kualitas lingkungan.