Bengkulu – Usai melewati musim kemarau panjang yang menyebabkan krisis air bagi para petani, kini serangan hama menjadi ancaman serius yang membuat mereka kembali menjerit. Kondisi ini dikhawatirkan dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen, bahkan berpotensi merugikan hingga puluhan persen.
Buyung Mustafa, seorang petani asal Kota Bengkulu, mengungkapkan keresahannya kepada wartawan. Ia menyebutkan bahwa serangan hama yang terjadi akhir-akhir ini berpotensi menghancurkan sekitar 70 persen hasil panen para petani di daerahnya.
“Hasil panen kami bisa hancur sekitar 70 persen jika serangan hama ini tidak segera ditangani,” ungkap Buyung Mustafa.
Ia berharap pemerintah dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dapat segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini.
“Kami berharap PPL dan pemerintah segera turun tangan. Tolong carikan solusi agar kejadian seperti ini tidak terus-menerus terjadi,” tambahnya dengan nada penuh harap.
Respons Pemerintah dan DPRD Bengkulu
Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Sri Astuti, langsung merespons keluhan petani tersebut. Ia menyatakan telah berkoordinasi dengan pihak PPL agar permasalahan ini segera diatasi.
