Alaku
NasionalPolitik

Politikus PDIP Guntur Romli Tanggapi Pantun Wapres Gibran Tentang Kepatuhan Kepala Daerah

Politikus PDIP Guntur Romli Tanggapi Pantun Wapres Gibran Tentang Kepatuhan Kepala Daerah
Politikus PDIP Guntur Romli Tanggapi Pantun Wapres Gibran Tentang Kepatuhan Kepala Daerah / dok pribadi

Jakarta – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Guntur Romli, memberikan tanggapan terhadap pantun yang disampaikan oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, yang menekankan pentingnya kepala daerah mematuhi presiden. Menurut Guntur, pantun tersebut tidak ditujukan kepada PDIP, karena partainya tidak pernah melarang kepala daerah mengikuti retret kepemimpinan di Magelang.

Pantun Wapres Gibran

Dalam kegiatan retret kepala daerah di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Wapres Gibran menyampaikan pantun yang isinya mengingatkan kepala daerah untuk patuh kepada perintah Presiden Prabowo Subianto. “Anak merajuk matanya merah, bertemu Pak Raden diberi kedondong. Kalau sudah jadi kepala daerah, perintah Bapak Presiden dipatuhi dong,” ujar Gibran, yang disambut tawa oleh para hadirin.

Pernyataan PDIP

Menanggapi hal ini, Guntur Romli menegaskan bahwa PDIP tidak merasa menjadi sasaran dari pantun tersebut. “Instruksi Ketua Umum tidak ada yang melarang atau menolak perintah Presiden seperti yang disampaikan oleh Mas Ahmad Basarah,” kata Guntur kepada wartawan pada Kamis (27/2/2025). Ia juga menambahkan bahwa penting untuk memberikan pernyataan yang memberi kesejukan di publik.

Pentingnya Keselarasan Visi Pemerintahan

Selain Gibran, retret tersebut juga menjadi ajang untuk memperkuat keselarasan visi antara pemerintah daerah dan pusat, mengingat pentingnya kerja sama dan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai program nasional. Gibran, sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut, menekankan pentingnya integrasi antara kebijakan pusat dan daerah.

Exit mobile version