Jakarta, Alaku News – Lembaga survei Poltracking Indonesia baru-baru ini merilis hasil simulasi elektabilitas calon presiden (capres) 2024 dalam pertarungan head to head. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa Prabowo Subianto unggul dalam pertarungan melawan calon potensial lainnya, yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Survei ini dilakukan dalam periode 3-9 September 2023, dengan melibatkan 1.220 responden yang merupakan warga yang memiliki hak pilih dan berusia 17 tahun ke atas. Metode yang digunakan dalam survei ini adalah stratified multistage random sampling, yang memastikan representasi yang seimbang dari berbagai lapisan masyarakat.
Perlu diperhatikan bahwa hasil survei ini memiliki margin of error sebesar +- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Hal ini berarti bahwa angka-angka ini masih memiliki margin ketidakpastian yang perlu diperhitungkan.
Hasil simulasi head to head calon presiden (capres) 2024 telah dirilis, memberikan gambaran awal tentang potensi persaingan di pemilihan presiden yang akan datang. Dalam simulasi ini, tiga capres potensial utama, yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto, diuji dalam berbagai kombinasi pertarungan.
Berikut adalah hasil simulasi head to head capres 2024:
Ganjar Pranowo Vs Anies Baswedan
- Ganjar Pranowo: 47,5%
- Anies Baswedan: 30,7%
- Tidak Tahu/Tidak Jawab (TT/TJ): 21,8%
Dalam pertarungan ini, Ganjar Pranowo unggul dengan selisih yang cukup signifikan atas Anies Baswedan.
Prabowo Subianto Vs Anies Baswedan
- Prabowo Subianto: 51,2%
- Anies Baswedan: 28,3%
- Tidak Tahu/Tidak Jawab (TT/TJ): 20,5%
Prabowo Subianto memimpin dalam simulasi ini dengan selisih yang cukup besar atas Anies Baswedan.
Prabowo Subianto Vs Ganjar Pranowo
- Prabowo Subianto: 46,1%
- Ganjar Pranowo: 39,8%
- Tidak Tahu/Tidak Jawab (TT/TJ): 14,1%
Dalam pertarungan antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto juga unggul, meskipun selisihnya lebih tipis.
Hasil simulasi ini memberikan gambaran awal tentang bagaimana pemilihan presiden 2024 mungkin berkembang, dengan Prabowo Subianto terlihat mendominasi dalam berbagai kombinasi pertarungan yang diuji. Namun, perlu diingat bahwa hasil simulasi ini hanya mencerminkan preferensi pemilih pada saat survei dilakukan dan dapat berubah seiring berjalannya waktu dan perubahan dinamika politik.
Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda, baru-baru ini menjelaskan hasil dari simulasi head to head calon presiden (capres) 2024, memberikan wawasan yang menarik tentang dinamika politik yang mungkin terjadi dalam pemilihan presiden yang akan datang. Dalam penjelasannya, Hanta Yuda mengungkapkan beberapa hasil yang menarik dari survei tersebut.
Dalam simulasi antara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo unggul dengan selisih sekitar 16,8%. Hasil ini menunjukkan preferensi pemilih pada saat survei dilakukan.
Namun, yang lebih mencolok adalah hasil simulasi yang melibatkan Prabowo Subianto. Dalam simulasi head to head antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, Prabowo Subianto unggul dengan selisih yang lebih besar, yaitu sekitar 22,9%. Dalam pertarungan ini, Prabowo Subianto meraih persentase elektabilitas sebesar 51,2%, sedangkan Anies Baswedan mendapatkan 28,3% dari responden yang disurvei.
Hanta Yuda menjelaskan dilangsir detik news, “Meski survei hanya menanyakan tentang dua kandidat, yang menarik adalah Prabowo Subianto unggul dalam berbagai simulasi. Bahkan jika dua putaran terjadi, Prabowo Subianto masih unggul dengan 51,2%. Jika menggunakan syarat threshold pemilu sebesar 50%+1, itu sudah di atas mayoritas. Prabowo Subianto memegang 51,2%, sementara Anies Baswedan mendapatkan 28,3%.”
Dalam analisisnya terhadap hasil simulasi head to head calon presiden (capres) 2024, Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda, menyoroti hasil yang menarik yang muncul dari pertarungan antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Dalam pertarungan ini, Prabowo Subianto kembali unggul atas Ganjar dengan selisih sekitar 6,3%.
Menurut Hanta, salah satu faktor yang signifikan dalam kemenangan Prabowo adalah perpindahan pemilih dari Anies Baswedan ke Prabowo. Hasil ini memberikan gambaran yang menarik tentang dinamika pemilihan dan perubahan preferensi pemilih seiring berjalannya waktu.
Hanta menjelaskan, “Lalu kita hadapkan capres kuat, Prabowo dan Ganjar. Jika kita hadapkan, praktis jaraknya melebar di luar margin, yaitu di luar 2,9%. Prabowo unggul dengan angka 46,1%, sementara Ganjar mendapatkan 39,8%, dan responden yang tidak tahu/tidak menjawab mencapai 13,1%.”
Penulis : Affif Dwi As’ari
Editor : Affif Dwi As’ari