Alaku
Alaku
Berita TerkiniKejadian

Ketika Harapan Tak Sesuai dengan Kenyataan

×

Ketika Harapan Tak Sesuai dengan Kenyataan

Sebarkan artikel ini
Ketika Harapan Tak Sesuai dengan Kenyataan
Ketika Harapan Tak Sesuai dengan Kenyataan

Gaya Hidup, Repoeblika – Kekecewaan seringkali menghampiri kita ketika harapan kita tak terwujud sesuai dengan yang kita inginkan. Konsep “bertepuk sebelah tangan” atau ketidakmampuan untuk mendapatkan sesuatu sesuai dengan ketika harapan kita telah dibuktikan secara ilmiah. Penelitian yang mendalam oleh Case Western Reserve University, yang dirilis dalam jurnal Psychological Bulletin edisi Agustus 2016, mengungkapkan dampak besar dari terlalu berharap.

Penelitian ini menunjukkan bahwa berharap berlebihan dapat membawa seseorang pada tingkat kekecewaan yang mendalam. Peneliti dari Case Western Reserve University, Joshua Grubbs, menjelaskan bahwa terlalu banyak berharap dapat membawa seseorang ke dalam “lingkaran kesulitan abadi.” Bahkan, dalam kasus ekstrim, pengharapan yang berlebihan bisa menjadi tanda narsisme yang beracun, dan hal ini berisiko menimbulkan frustrasi, ketidakbahagiaan, dan kekecewaan dalam hidup seseorang.

Keinginan dan harapan adalah bagian alami dari pengalaman manusia. Namun, ketika harapan-harapan ini menjadi terlalu tinggi dan tidak realistis, mereka dapat dengan mudah berubah menjadi sumber stres dan ketidakbahagiaan. Terlalu banyak berharap pada sesuatu, baik itu dalam hubungan pribadi, karier, atau hal lainnya, sering kali berujung pada perasaan kecewa yang mendalam ketika harapan tersebut tidak terpenuhi.

Baca Juga:  Gus Yahya: Agama bukan Alat Politik

Dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk memiliki harapan dan tujuan, tetapi juga penting untuk tetap realistis dan menerima kenyataan ketika sesuatu tidak sesuai dengan harapan. Kebijaksanaan dalam mengelola harapan dapat membantu seseorang menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman akan dampak terlalu banyak berharap sangat penting untuk kesejahteraan psikologis seseorang. Dengan menyadari risiko kekecewaan yang dapat muncul akibat harapan yang tidak realistis, seseorang dapat belajar untuk lebih bijaksana dalam menentukan harapan-harapan mereka, sehingga dapat menghindari jatuh ke dalam “lingkaran kesulitan abadi” yang disebutkan dalam penelitian ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *