Lampung – TNI terus mengusut dugaan keterlibatan oknumnya dalam kasus penembakan yang menewaskan tiga polisi di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung. Ketiga korban yang gugur adalah AKP (Anumerta) Lusiyanto, Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta.
Oknum TNI yang diduga terlibat dalam penembakan telah diamankan dan ditahan di Denpom Lampung. Namun, penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung untuk menemukan senjata yang digunakan dalam kejadian tersebut.
Fakta-Fakta Terbaru Penembakan 3 Polisi
- Ditemukan 12 Selongsong Peluru di TKP Polisi menemukan 12 selongsong peluru di lokasi judi sabung ayam. Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika menyatakan bahwa proses identifikasi selongsong dan arah tembakan sedang dianalisis oleh tim forensik untuk mengungkap kebenaran kasus ini.
- Iptu Lusiyanto Sempat Bagikan Takjil Sebelum kejadian, Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto sempat membagikan takjil kepada masyarakat bersama anggota kepolisian lainnya. Sayangnya, pada sore harinya, ia bersama dua rekannya menjadi korban penembakan saat menggerebek arena judi sabung ayam.
- Senpi Oknum TNI Masih Dicari Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syahputra Siregar mengungkapkan bahwa senjata yang digunakan dalam penembakan tersebut masih dalam pencarian. Proyektil atau balistik dari kejadian juga sedang dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.
- Hasil Autopsi 3 Polisi Proses autopsi dilakukan oleh tim DVI Polda Lampung bersama tim forensik Bhayangkara Polda Lampung selama 10 jam. Hasil awal menunjukkan bahwa ketiga korban masing-masing ditembak satu kali. AKP Lusiyanto ditembak di dada kanan, Aipda Petrus di mata kiri, dan Briptu Ghalib di bibir kiri.
- Banyak Senpi Rakitan Beredar di Lokasi Kolonel Inf Eko Syahputra Siregar menyebut bahwa lokasi judi sabung ayam dikenal sebagai ‘area Texas’ atau kawasan hitam karena banyak beredar senjata api rakitan yang sudah lama menjadi perbincangan umum di wilayah tersebut.
Upaya TNI dan Polri
Dua oknum TNI, Kopka Basar dan Peltu Lubis, telah menyerahkan diri ke Denpom 23 Lampung. Saat ini, Polda Lampung bersama Korem 043 Garuda Hitam membentuk tim investigasi gabungan untuk mengusut kasus ini hingga tuntas.