Aturan pertama dalam metodenya adalah hanya mengandalkan bukti yang benar. Ini berarti bahwa Cogito ergo sum atau semacam Cogito adalah titik awal yang jelas, yang tidak memerlukan keraguan. Descartes menegaskan bahwa seseorang harus menjauhi dua kecenderungan alami dalam pikiran manusia: ketergesaan dan prasangka. Menurutnya, “[Sila] pertama, adalah tidak pernah menerima sesuatu sebagai benar yang saya tidak tahu secara jelas demikian.” Dengan kata lain, seseorang harus dengan hati-hati menghindari tergesa-gesa dalam membuat penilaian dan harus memahami hanya sejauh apa yang dapat diakui dengan jikkhati-hati dan jelas, tanpa kesempatan untuk meragukannya.
Ini berarti bahwa Cogito Descartes, sebagai awal yang benar dan pasti, menjadi pijakan dasar untuk penalaran yang cermat. Dengan membangun pemikiran secara sistematis, Descartes berusaha memastikan bahwa semua penilaian yang dibuat akan didasarkan pada kebenaran yang tak terbantahkan.
Model mekanis yang diusulkan oleh Descartes mengacu pada gagasan bahwa alam semesta dapat dijelaskan dengan cara yang mirip dengan mesin, di mana setiap fenomena dapat diuraikan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan diatur oleh aturan-aturan yang dapat diprediksi. Ini adalah dasar pemikiran ilmiah yang meletakkan fondasi bagi metode ilmiah yang modern. Landasan ilmiah ini memungkinkan manusia untuk memahami fenomena alam, menciptakan teknologi, dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Selain itu, Cogito Descartes membantu menghindari kebingungan yang dapat timbul dari proyeksi psikologis yang naif ke materi. Dengan memahami bahwa realitas material dan spiritual memiliki sifat yang berbeda, Descartes membantu mengklarifikasi pemahaman kita tentang alam semesta. Ini juga membantu menghindari kesalahan dan prasangka yang dapat muncul ketika orang mengaitkan atribut manusia pada benda mati.