Gubernur Helmi Hasan sendiri melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pelabuhan tersebut pada Sabtu (29/3/2025) dan dalam sebuah video yang beredar di media sosial, ia mengungkapkan bahwa kondisi sedimentasi pasir di pelabuhan sudah sangat parah hingga membentuk tumpukan besar, menyebabkan lebih dari 20 kapal tidak bisa keluar atau masuk.
“Kalau begini, kita bisa bertahan BBM satu sampai tiga hari. Tapi kita akan cari solusi, insyaAllah mulai hari ini sehingga stok BBM kita akan aman,” ujar Helmi dalam video tersebut.
Menurutnya, pengerukan alur pelabuhan harus segera dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi BBM dan barang lainnya. “Seharusnya kapal bisa lurus, tapi pasir sudah menumpuk di laut. Ini yang akan segera dikeruk. Kita cari jalan keluar agar kapal bisa masuk dengan aman,” lanjutnya.
Ekonomi Bengkulu Terancam?
Jika pengerukan tidak segera dilakukan, Bengkulu berpotensi mengalami krisis ekonomi akibat tersendatnya distribusi BBM dan komoditas ekspor unggulan seperti batu bara, cangkang sawit, dan hasil laut.