Ia juga mengungkapkan bahwa total pendapatan daerah Provinsi Bengkulu hingga awal September 2024 mencapai Rp 1,47 triliun atau 48,31% dari target Rp 3,05 triliun. Ketergantungan pada dana transfer pusat, menurut Medio, masih sangat tinggi, dengan realisasi dana perimbangan pusat mencapai Rp 1,08 triliun dari target Rp 1,99 triliun (54,32%).
“Pak Rohidin sebagai petahana harus transparan dengan memberikan data realisasi bulanan, bukan hanya target tahunan. Masyarakat berhak tahu perkembangan realisasi anggaran,” kata Medio.
Dalam penjelasannya, Medio juga mengkritisi penggunaan anggaran tahun 2024 yang dinilai tidak memprioritaskan kesejahteraan rakyat. Dari total APBD 2024 sebesar Rp 3,05 triliun, sekitar 76% atau Rp 2,3 triliun dihabiskan untuk belanja operasional, perjalanan dinas, dan publikasi. Sementara itu, belanja modal hanya dianggarkan sebesar Rp 408 miliar atau 13,08%, jauh dari rekomendasi pemerintah pusat yang menyarankan belanja modal sebesar 30%.
“Kami memastikan bahwa jika Helmi Hasan terpilih, APBD akan digunakan untuk program yang berpihak kepada kepentingan rakyat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Medio Yulistio.