Bengkulu Selatan – Sebuah pondok milik Buyung Syarifuddin, petani sekaligus anggota Forum Masyarakat Pino Raya (FMPR), ludes terbakar pada Jumat dini hari (5/9/25) sekitar pukul 03.30 WIB. Peristiwa itu memicu kemarahan warga yang menuding ada unsur kesengajaan dalam kebakaran tersebut.
Pebby, salah seorang anggota FMPR yang berada di lokasi, menuturkan api tiba-tiba membesar usai terdengar suara ledakan. “Tidak mungkin kebakaran terjadi tanpa ada yang memicu. Kami menduga ini ulah orang-orang suruhan perusahaan,” tuduhnya.
Ketua FMPR, Edi Hermanto, mengecam keras insiden itu. Ia menilai kebakaran pondok Buyung bukan sekadar peristiwa biasa, melainkan bentuk intimidasi terhadap perjuangan rakyat mempertahankan tanah mereka.
“Perusahaan tidak hanya merampas tanah rakyat, tapi juga menggunakan cara-cara kekerasan untuk menakut-nakuti kami. Ini adalah bentuk teror agraria yang nyata. Kalau negara terus diam, kami yang akan terus melawan. Api yang membakar pondok itu tidak akan pernah bisa memadamkan api perlawanan rakyat,” tegas Edi.















