Plt Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, juga menyampaikan rasa bangganya. Ia mengenang masa mudanya sebagai atlet pencak silat yang pernah meraih prestasi di GOR Sawah Lebar pada usia 16 tahun. “Pencak silat bukan hanya soal teknik, tetapi juga bagian dari budaya kita. Indonesia menjadi satu-satunya negara dengan pencak silat yang diakui dunia,” katanya.
Setelah memberikan sambutannya, Rosjonsyah secara simbolis membuka turnamen dengan memukul alat musik dol. Ia juga menjadi wasit kehormatan dalam pertandingan pembuka, sekaligus mengalungkan medali kepada pemenang kategori junior.
Turnamen ini akan berlangsung hingga Rabu, 23 Oktober 2024, dengan harapan dapat menjaring lebih banyak pesilat berbakat yang siap berkompetisi di level nasional dan internasional. Penyelenggara berharap ajang ini tidak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga mempererat tali silaturahmi di antara pesilat dari berbagai daerah di Sumatera.
Pada kesempatan penutup, Rosjonsyah kembali menegaskan pentingnya pencak silat dalam membangun karakter bangsa. “Mari kita jaga pencak silat sebagai bagian dari budaya Indonesia yang telah mendunia,” tutupnya dengan penuh semangat.