Jakarta – Burung sering kali dianggap sebagai hewan peliharaan jinak, namun beberapa spesies burung di dunia bisa menjadi sangat berbahaya. Dari ribuan spesies yang ada, ada enam burung yang dinobatkan sebagai burung paling berbahaya di dunia. Meskipun mungkin terlihat tenang dan damai, burung-burung ini bisa menyerang manusia, terutama jika merasa terancam atau sedang melindungi wilayahnya.
Salah satu film terkenal karya Alfred Hitchcock, The Birds (1963), menggambarkan bagaimana sekelompok burung secara tiba-tiba menyerang sebuah kota pesisir di California. Film ini terinspirasi oleh kejadian nyata, yaitu serangan burung puffin hitam di Capitola, California, pada tahun 1961.
Meskipun serangan burung yang menyebabkan cedera serius atau kematian terdengar seperti fiksi, faktanya hal ini bisa terjadi. Burung, terutama yang memiliki sifat teritorial, dapat melindungi anak-anak mereka dari ancaman dengan serangan yang tidak terduga. Berikut ini adalah enam burung paling berbahaya di dunia yang diungkap oleh Ensiklopedia Britannica.
1. Kasuari (Casuarius)
Kasuari merupakan burung berukuran besar yang tinggal di hutan-hutan tropis di Australia, Papua Nugini, dan sebagian wilayah Papua di Indonesia. Burung ini dikenal karena sifatnya yang agresif dan bisa melukai manusia dengan cakar tajam yang dimilikinya. Kasuari memiliki tiga jari kaki yang masing-masing dilengkapi dengan kuku panjang seperti belati.
Dengan kecepatan lari mencapai 50 kilometer per jam, kasuari mampu mengejar musuhnya dengan mudah, bahkan di jalur-jalur sempit di semak belukar. Meskipun serangan kasuari terhadap manusia jarang terjadi, mereka tetap harus diwaspadai. Salah satu insiden fatal terjadi pada tahun 1926, di mana seorang remaja tewas setelah diserang oleh seekor kasuari.
2. Burung Unta (Struthio camelus)
Burung unta adalah burung terbesar di dunia yang tidak bisa terbang dan hanya ditemukan di Afrika. Tingginya bisa mencapai 2,75 meter dengan berat lebih dari 150 kilogram. Meskipun burung ini lebih sering menghindari ancaman dengan lari, tendangan dari burung unta bisa berakibat fatal.
Burung unta dapat berlari hingga kecepatan 72,5 kilometer per jam. Saat terpojok atau merasa terancam, burung ini bisa menendang musuhnya dengan kekuatan yang cukup untuk membunuh predator besar seperti singa. Salah satu kisah terkenal melibatkan musisi Johnny Cash, yang pernah diserang oleh burung unta di propertinya pada tahun 1981.
3. Emu (Dromaius novaehollandiae)
Burung emu, yang merupakan kerabat dekat kasuari, juga termasuk dalam daftar burung berbahaya. Burung ini ditemukan di Australia dan memiliki kecepatan lari hampir 50 kilometer per jam. Seperti kasuari, emu bisa menendang dengan kaki yang dilengkapi cakar besar, yang dapat menyebabkan cedera serius.
Meskipun jarang mengakibatkan kematian manusia, serangan emu terhadap manusia sering dilaporkan, terutama di taman satwa liar dan kebun binatang. Pada tahun 2009 saja, ada lebih dari 100 laporan serangan emu terhadap manusia.
4. Lammergeier (Gypaetus barbatus)
Lammergeier, atau yang dikenal sebagai burung nasar berjanggut, adalah burung pemakan bangkai yang tinggal di pegunungan dari Asia Tengah hingga Afrika timur dan Spanyol. Burung ini bisa mencapai panjang lebih dari satu meter dengan rentang sayap hampir tiga meter.
Lammergeier dikenal dengan kebiasaan menjatuhkan tulang atau mangsanya dari ketinggian hingga 80 meter ke bebatuan untuk memecahkan tulang tersebut. Serangan terhadap manusia jarang terjadi, tetapi burung ini tetap diakui sebagai salah satu burung yang memiliki potensi bahaya.
5. Burung Hantu Bertanduk Besar (Bubo virginianus)
Burung hantu bertanduk besar, yang tinggal di Amerika Utara, adalah burung predator yang sering menyerang manusia saat melindungi wilayahnya. Serangan-serangan ini biasanya melibatkan burung yang menukik dari atas dan menyerang kepala korban. Pelari dan pendaki yang tidak menyadari keberadaan burung ini sering menjadi target.
Meskipun serangan ini jarang mengakibatkan cedera serius, burung hantu bertanduk besar tetap dianggap sebagai ancaman berbahaya bagi manusia yang mendekati wilayah mereka.
6. Burung Hantu Berpalang (Strix varia)
Burung hantu berpalang, yang lebih kecil daripada burung hantu bertanduk besar, juga dikenal dengan sifat teritorialnya. Habitat burung ini mencakup sebagian besar Amerika Serikat bagian timur dan Kanada. Beratnya sekitar 630 hingga 800 gram dengan lebar sayap sekitar 110 cm.
Salah satu kasus terkenal yang melibatkan burung hantu berpalang terjadi pada tahun 2003 di Carolina Utara. Burung ini diduga terlibat dalam kasus pembunuhan di mana seorang pria awalnya dituduh membunuh istrinya. Setelah dilakukan investigasi ulang, luka-luka di tubuh korban menunjukkan tanda-tanda serangan burung hantu, yang kemudian menjadi teori alternatif dalam kasus tersebut.
Kesimpulan
Meskipun burung sering kali terlihat sebagai makhluk yang damai dan indah, beberapa spesies di antaranya dapat menjadi sangat berbahaya. Dari kasuari hingga burung hantu, insting melindungi diri dan teritori mereka dapat membuat mereka menyerang dengan ganas jika merasa terancam. Oleh karena itu, penting bagi manusia untuk tetap waspada saat berada di habitat alami burung-burung ini, terutama saat mendekati sarang atau wilayah mereka.